Semangat membina generasi penerus (generus) tak pernah mengenal lelah. Hal tersebut tercermin dari kiprah warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berada di pedalaman Kalimantan Tengah, tepatnya di Kecamatan Telawang, Kabupaten Seruyan.
Salah satunya adalah Sampek (50), warga LDII yang bertempat tinggal di desa tersebut. Di tengah kesibukannya bekerja di sebuah perusahaan, ia tetap meluangkan waktu untuk membina generasi penerus, mulai dari usia dini hingga remaja.
Konsistensi Sampek dalam mendampingi anak-anak dan remaja di lingkungannya menjadi inspirasi tersendiri. Ia meyakini bahwa pembinaan karakter dan pemahaman agama sejak dini merupakan pondasi penting dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia.
Bahkan di tengah keterbatasan sarana dan prasarana, Sampek bersama warga LDII lainnya tetap berupaya menyelenggarakan Festival Anak Sholeh pada akhir tahun 2025. Kegiatan tersebut menjadi ajang pembinaan sekaligus evaluasi hasil belajar anak-anak selama satu tahun.
“Meskipun sederhana, yang penting anak-anak tetap semangat belajar agama dan berlatih tampil percaya diri,” ungkap salah seorang warga LDII setempat.
Festival Anak Sholeh di pedalaman Kalimantan ini diisi dengan berbagai kegiatan edukatif, seperti praktik ibadah, hafalan doa, adab sehari-hari, serta penampilan kreativitas anak-anak. Seluruh rangkaian kegiatan dirancang untuk menanamkan nilai-nilai karakter luhur sejak usia dini.
Warga LDII setempat meyakini bahwa upaya membina generasi penerus dan membekalinya dengan pemahaman agama merupakan ladang amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Oleh karena itu, keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk terus berbuat kebaikan.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembinaan generasi muda dapat dilakukan di mana saja, termasuk di wilayah pedalaman. Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, Festival Anak Sholeh menjadi momentum penting dalam menyiapkan generasi berakhlak mulia menuju masa depan.