Mancing Sarungan Warnai Hari Santri, Ribuan Warga Kediri Tumpah Ruah di Omah Sawah

Mancing Sarungan Warnai Hari Santri, Ribuan Warga Kediri Tumpah Ruah di Omah Sawah

KEDIRI. Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kota Kediri berlangsung meriah dengan digelarnya acara "Mancing Sarungan" yang diikuti ratusan warga Kelurahan Burengan dan santri Ponpes Wali Barokah di kolam pancing Omah Sawah, Minggu (9/11). Dua ton ikan lele ditebar untuk memeriahkan acara yang menjunjung tinggi kebersamaan ini.

Pesta Rakyat, Guyub Rukun Tanpa Sekat

Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menekankan bahwa acara ini bukan sekadar kompetisi, melainkan pesta rakyat yang mengedepankan kerukunan.

“Sebanyak dua ton ikan lele ditebar ke kolam. Acara ini bukan untuk kompetisi, melainkan sebagai pesta rakyat. Ini bukan hanya tentang ikan, tapi tentang kebersamaan,” ujar Wali Kota Kediri.

Vinanda menambahkan, kegiatan semacam ini penting untuk menumbuhkan rasa persatuan di tengah masyarakat.

“Masyarakat merasakan indahnya guyub rukun, tanpa sekat, tanpa lomba yang kaku, hanya ada kegembiraan yang tulus,” ungkap Wali Kota Kediri.

Filosofi Mancing: Ketelatenan dan Kesabaran

Ketua PCNU Kota Kediri, Gus Ab, menjelaskan filosofi mendalam di balik kegiatan memancing ini. Menurutnya, memancing mengajarkan tentang proses dan kesabaran.

“Untuk mencapai hasil atau mendapatkan ikan, dibutuhkan ketelatenan, kesabaran, dan ketenangan hati. Tidak bisa sekali lempar langsung dapat. Sama seperti hidup dan mencari ilmu. Hasil tangkapan ini pun dibagikan dengan prinsip lillahi ta’ala, ikhlas. Siapa yang dapat satu ya bawa satu, dapat 10 ya 10. Semuanya gratis,” imbuhnya.

Mancing: Cerminan Kehidupan Santri

Sekretaris Ponpes Wali Barokah, Daud Soleh, menambahkan bahwa memancing mencerminkan kehidupan seorang santri yang penuh dengan perjuangan dan ketekunan.

“Santri harus tekun dalam menimba ilmu agar kelak menjadi generasi LDII yang profesional religius. Perayaan HSN 2025 tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi momentum untuk merefleksi sejauh mana peran santri dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.

Lebih dari Sekadar Hobi: Kontemplasi dan Pembentukan Karakter

Daud Soleh juga menekankan bahwa memancing bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sarana untuk melatih karakter dan mengendalikan diri.

“Namun, ada juga yang menganggap bahwa memancing adalah sebuah seni kontemplasi yang mendalam, bahkan alat efektif untuk membentuk dan menguji karakter. Memancing adalah tentang belajar mengendalikan diri. Ketika kail sudah dilempar, yang tersisa hanyalah menunggu. Ini memaksa kita untuk tenang, mengelola kecemasan, dan menerima ketidakpastian,” jelasnya.

Proses menunggu tersebut, lanjutnya, secara otomatis melatih ketahanan mental, ketekunan, dan fokus. Keberhasilan dalam memancing seringkali berkorelasi dengan kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi di kehidupan nyata.

Lebih baru Lebih lama