LDII Tuban Diminta Jadi Garda Depan Penguatan SDM Profesional Religius

Tuban. Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, menekankan peran penting LDII dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan religius, selaras dengan visi pembangunan daerah, saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) X LDII Kabupaten Tuban, Sabtu (15/11), di Ruang Rapat RH Ronggolawe Pemkab Tuban.

LDII dan Sinergi Pembangunan Tuban

Joko Sarwono menyatakan bahwa tema Musda LDII, yaitu "Penguatan SDM Profesional dan Religius untuk Membangun Desa dan Menata Kota," sangat relevan dengan visi pembangunan Kabupaten Tuban.

“Tema Musda ini, yakni penguatan SDM profesional dan religius untuk membangun desa dan menata kota, sangat relevan dengan visi pembangunan Kabupaten Tuban,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat berbasis keumatan, termasuk LDII, dalam penguatan wawasan kebangsaan.

“Implementasi wawasan kebangsaan harus berakar pada toleransi dan kerukunan. Perbedaan pemikiran, termasuk dalam penafsiran agama, menurutnya merupakan hal wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, dialog menjadi solusi utama untuk mencegah munculnya sikap intoleran,” tegasnya.

Antisipasi Informasi Negatif di Media Sosial

Wabup Joko Sarwono juga menyoroti derasnya arus informasi negatif di media sosial yang berpotensi memicu opini keliru. Ia menekankan dialog dan komunikasi terbuka sebagai solusi utama mencegah intoleransi. Dirinya juga membuka pintu kolaborasi seluas-luasnya bagi LDII dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelaraskan program kerja dengan kebutuhan daerah.

”Delapan klaster pengabdian LDII yang disampaikan DPW LDII Jawa Timur sangat relevan dengan prioritas pembangunan Kabupaten Tuban,” tegas Joko.

LDII: Pelayanan, Perlindungan, dan Pengembangan Organisasi

Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch Amrodji Konawi, menjelaskan bahwa Musda merupakan forum tertinggi organisasi untuk mengevaluasi kinerja, menyusun program kerja, dan membentuk kepengurusan baru.

“Tiga pilar utama yang harus dimiliki seorang pemimpin LDII, yakni pelayanan, perlindungan, dan pengembangan organisasi. Pemimpin itu pelayan umat. Sayyidul qaum khodimuhum. Ia harus mampu memberikan pelayanan terbaik untuk kebutuhan organisasi dan masyarakat,” ungkapnya.

Amrodji juga mengingatkan pentingnya peran LDII dalam amar makruf nahi munkar bersama ormas Islam lain untuk memperkuat pembinaan umat.

Konsolidasi dan Kontribusi Nyata LDII Tuban

Ketua DPD LDII Tuban, Hartono, menegaskan bahwa Musda menjadi sarana memperkuat konsolidasi dan menyelaraskan program LDII dengan pembangunan daerah.

“Musda ini kami jadikan sarana memperkuat konsolidasi dan menyelaraskan program LDII dengan pembangunan daerah, termasuk melalui delapan klaster pengabdian,” ujar Ketua DPD LDII Tuban, Hartono.

Musda X LDII Tuban juga diisi dengan Panel Dialog Kebangsaan yang membahas nasionalisme, kamtibmas, dan moderasi Islam, sebagai upaya memperkuat kontribusi LDII terhadap pembangunan daerah. Musda ini menghasilkan susunan pengurus baru LDII Tuban untuk masa bakti 2025-2030.




Lebih baru Lebih lama