LDII Kudus Dukung Penguatan Toleransi Antarumat Beragama dan Penghayat Kepercayaan

KUDUS. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kudus menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan toleransi dan kondusivitas wilayah, hal ini diwujudkan dengan menghadiri sosialisasi yang diadakan oleh Badan Kesbangpol Kudus bersama Kejaksaan Negeri Kudus di Pendopo Kabupaten Kudus (23/11).

Kegiatan bertema "Peran Strategis Penghayat Kepercayaan dalam Menjaga Kondusivitas Wilayah" ini mempertemukan tokoh penghayat kepercayaan, organisasi kemasyarakatan, dan unsur pemerintah daerah untuk membahas strategi menjaga stabilitas sosial.

Kejaksaan Negeri Kudus Tekankan Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektor

Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kudus, Wisnu N. Wibowo, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, penghayat kepercayaan, dan organisasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman dan harmonis.

Penghayat kepercayaan bisa menjadi penghubung antarwarga ketika ada isu sensitif. Mereka berperan mendorong pemahaman lintas kelompok melalui dialog dan cara-cara damai.

Wisnu juga mengajak seluruh peserta untuk memperkuat literasi hukum guna mencegah potensi kesalahpahaman.

Pemkab Kudus Dorong Ruang Dialog dan Pelibatan Komunitas

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Kudus menyoroti pentingnya dialog berkelanjutan sebagai upaya mengantisipasi gesekan sosial. Edukasi publik, saling mengenal antarkelompok, dan pelibatan komunitas penghayat dalam forum kemasyarakatan menjadi kunci utama.

Jika komunikasi dibangun secara rutin, kondisi masyarakat jauh lebih stabil. Pemerintah daerah terbuka untuk mendorong inisiatif yang memperkuat hubungan antarwarga.

LDII Kudus Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad, menegaskan komitmen LDII dalam mendukung program-program yang memperkuat persatuan dan stabilitas daerah.

Kami memandang kegiatan ini sebagai momentum membangun kedewasaan sosial. LDII terbiasa mendorong warganya menghargai perbedaan, menjaga lisan, dan mengutamakan dialog. Jika nilai-nilai seperti ini dipegang oleh seluruh kelompok masyarakat, potensi gesekan bisa ditekan.

As’ad menambahkan, LDII Kudus telah menyiapkan berbagai kegiatan edukasi lintas komunitas, termasuk diskusi tematik dan pelatihan literasi digital, untuk membantu warga menghadapi isu sensitif tanpa memperbesar konflik.

Perkuat Koordinasi Lintas Sektor untuk Kudus yang Kondusif

As’ad juga menekankan pentingnya koordinasi yang kuat antara organisasi keagamaan, penghayat kepercayaan, dan aparat pemerintah. Jalinan komunikasi yang konsisten akan memudahkan penyelesaian persoalan di tingkat akar rumput.

Kami ingin LDII hadir sebagai mitra yang bisa diandalkan, bukan hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga ketika masyarakat membutuhkan mediasi atau dukungan sosial. Kudus perlu ekosistem yang tenang agar pembangunan berjalan baik.

LDII Kudus mengapresiasi sinyal kuat dari pemerintah daerah dalam merawat toleransi dan menjaga harmoni sosial.

Kami berharap kerja sama yang terbangun dapat diikuti program berkelanjutan, sehingga berbagai kalangan masyarakat di Kudus dapat hidup berdampingan dalam suasana yang aman, setara, dan saling menghormati.

Lebih baru Lebih lama