Jaga Kerukunan, Kemenag Sulbar Libatkan Tokoh Lintas Agama Tangkal Radikalisme

MAMUJU. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng tokoh lintas agama dan organisasi keagamaan dalam "Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Moderasi Beragama" untuk memperkuat persatuan dan menangkal radikalisme.

Kemenag Sulbar Gencarkan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Dialog yang berlangsung pada 6–7 November 2025 dan dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota, menekankan pentingnya penguatan kehidupan beragama dan kebangsaan melalui empat pilar bangsa.

“Empat pilar kebangsaan merupakan dasar dan karakter bangsa Indonesia yang harus kita jaga bersama. Tantangan kita saat ini bukan hanya menjaga kerukunan, tetapi juga membentengi generasi muda dari pengaruh negatif di media sosial,” ujar Adnan Nota.

Adnan Nota juga menyoroti tantangan media sosial dalam memecah belah persatuan bangsa dan pentingnya peran semua elemen masyarakat dalam mengarahkan generasi muda agar bijak bermedia sosial.

“Peran orang tua, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat sangat penting untuk mengarahkan generasi muda agar bijak dalam bermedia sosial,” imbuhnya.

Sinergi Pemerintah dan Ormas Keagamaan Perangi Radikalisme

Dialog ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, termasuk Kepala Satgas Wilayah Sulbar Densus 88 Polri Kompol Soffan Ansyari, Kepala Badan Kesbangpol Sulbar Sanusi Usman, dan Kepala Bidang Binmas Islam Khaerul.

Kompol Soffan Ansyari menyoroti potensi penyalahgunaan media sosial oleh kelompok radikal.

“Kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan organisasi masyarakat sangat penting dalam membina generasi muda agar terhindar dari pengaruh tersebut,” tegas Soffan.

LDII Siap Mendukung Pembinaan Umat dan Dialog Kebangsaan

Wakil Ketua DPW LDII Sulbar, Bambang Cahyadi, yang turut hadir dalam dialog tersebut, menekankan pentingnya pemetaan wilayah rawan radikalisme agar program pembinaan Kemenag tepat sasaran.

“LDII pun siap mendukung kegiatan pembinaan umat dan dialog kebangsaan,” ujar Bambang.

Bambang juga menyampaikan rekomendasi agar dialog kerukunan umat beragama diselenggarakan rutin setiap bulan dengan melibatkan ormas keagamaan secara bergilir sebagai tuan rumah.

“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan ormas keagamaan dalam menjaga kerukunan umat, memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, serta mencegah berkembangnya paham radikalisme di Sulawesi Barat,” pungkas Bambang.

Dialog ini juga dihadiri oleh perwakilan FKUB, FKPT, Baznas, dan berbagai ormas keagamaan lainnya.

Lebih baru Lebih lama