Raih Ketentraman Hati: Ryan Tirmidzi Ungkap Rahasia Karakter Orang Beriman yang Selalu Bersyukur

Jombang. Guru Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur, Ustaz Ryan Tirmidzi mengajak masyarakat untuk memahami hakikat manusia dan pentingnya bersyukur sebagai ciri utama orang beriman.

Memahami Sifat Dasar Manusia dan Kekuatan Bersyukur

Pesan ini disampaikan dalam program Oase Hikmah di LDII TV, Kamis (27/3/2025), bertajuk “Karakter Orang yang Beriman”. Ustaz Ryan menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat dasar khuliqo halua atau rewel, yang seringkali termanifestasi dalam kebiasaan mengeluh.

Mengeluh: Sifat Alami yang Perlu Dikendalikan

“Saat cuaca panas, manusia berharap hujan turun, sebaliknya ketika hujan turun, mereka ingin panas kembali. Keluhan serupa juga muncul ketika seseorang menghadapi ujian hidup, seperti kesulitan ekonomi, kesehatan, maupun kegagalan,” ujarnya.

Menurutnya, keluhan mudah muncul saat dalam kesempitan. Saat susah, manusia menyalahkan keadaan.

>“Namun saat mendapatkan nikmat, sifat rewel justru menghalangi untuk berbuat baik. Misalnya, seseorang enggan menggunakan kendaraan bagusnya untuk kegiatan sosial atau perjuangan,” tambahnya.

Salat: Kunci Mengendalikan Sifat Rewel dan Meraih Syukur

Ustaz Ryan menekankan bahwa hanya orang yang menjaga salatnya yang bisa mengendalikan sifat rewel. Mereka yang illal musollin memiliki hati lapang untuk bersyukur, bahkan dalam kondisi sulit.

Meneladani Nabi Ayub: Bersyukur dalam Setiap Keadaan

Beliau mencontohkan Nabi Ayub yang tetap mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal ("Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan") saat cobaan berat. Musibah justru mendekatkannya pada Tuhan.

Bersyukur: Lebih dari Sekadar Ucapan

Karakter bersyukur tidak hanya saat menerima nikmat, tetapi juga saat ujian. Setiap peristiwa adalah ketetapan Allah yang membawa kebaikan tersembunyi.

Ustaz Ryan mengajak untuk melatih diri mensyukuri nikmat sekecil apapun.

“Bersyukur itu bukan sekadar ucapan, tapi pembiasaan. Dari bersyukur, hati menjadi lebih tenang dan jiwa lebih siap menerima takdir,” ujar Ustaz Ryan.

Lebih baru Lebih lama