LDII Cimahi Dukung Kurikulum Berbasis Cinta Atalia Praratya: Solusi Bullying & Tawuran?

Cimahi. Ketua DPD LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono, bersama jajarannya mendukung sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya. Dukungan ini disampaikan saat seminar Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Pondok Pesantren Misbahunnur, Kelurahan Cipageran (26/9).

Seminar Ngopi: Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta untuk Generasi Unggul

Seminar yang dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai elemen masyarakat ini bertujuan menyosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai upaya membentuk karakter generasi muda yang unggul. Peserta terdiri dari tokoh FKUB, penyuluh agama, akademisi pendidikan, serta perwakilan organisasi keagamaan.

Atalia Praratya: Kurikulum Berbasis Cinta Jembatan Kebijakan dan Implementasi

Atalia Praratya, atau yang akrab disapa Ibu Cinta, menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta merupakan respons terhadap maraknya bullying, tawuran, dan ketidakpatuhan pelajar. Ia menekankan pentingnya penerapan program ini secara nasional.

“Bagaimana kita mendorong agar anak-anak memiliki karakter yang mencintai sesama manusia, dan yang pertama, cinta kepada Yang Maha Kuasa,” ujar Atalia.

LDII Cimahi: Program Relevan dengan Pendidikan Karakter

Dwi Hartono menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan relevansinya dengan pendidikan karakter yang selama ini diterapkan LDII, termasuk melalui sistem pesantren dan boarding school.

“Program ini sangat relevan dengan pendidikan karakter yang kami galakkan di LDII. Seminar seperti ini penting karena memungkinkan berbagai institusi saling bertukar pengalaman, yang kemudian bisa diterapkan di lembaga pendidikan lain,” ujar Dwi.

LDII menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektoral antara DPR RI, Kementerian Agama, pakar pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk mempercepat implementasi Kurikulum Berbasis Cinta. Sinergi ini diharapkan dapat mewujudkan generasi yang religius, berkarakter, dan peduli sosial sesuai nilai luhur bangsa dan Pancasila.

Lebih baru Lebih lama