Jadi Orang Beriman: Ustaz Ryan Tirmidzi Ungkap Rahasia Selalu Bersyukur dalam Kondisi Apapun!

JOMBANG. Ustaz Ryan Tirmidzi dari Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk memahami sifat dasar manusia dan pentingnya bersyukur sebagai ciri utama orang beriman.

Memahami Sifat Dasar Manusia dan Pentingnya Bersyukur

Ajakan ini disampaikan dalam nasihat bertajuk “Karakter Orang yang Beriman” yang disiarkan melalui program Oase Hikmah di LDII TV. Dalam program tersebut, Ustaz Ryan menjelaskan bahwa manusia memiliki kecenderungan khuliqo halua atau rewel sejak lahir. Sifat ini termanifestasi dalam kebiasaan mengeluh dalam berbagai situasi kehidupan.

“Saat cuaca panas, manusia berharap hujan turun, sebaliknya ketika hujan turun, mereka ingin panas kembali. Keluhan serupa juga muncul ketika seseorang menghadapi ujian hidup, seperti kesulitan ekonomi, kesehatan, maupun kegagalan,” ujarnya.

Mengendalikan Sifat Rewel dengan Salat Istiqamah

Menurut Ustaz Ryan, sifat mengeluh mudah muncul saat seseorang berada dalam kesempitan. Ketika ditimpa kesusahan, manusia cenderung menyalahkan keadaan atau lingkungan sekitar.

“Namun saat mendapatkan nikmat, sifat rewel justru menghalangi untuk berbuat baik. Misalnya, seseorang enggan menggunakan kendaraan bagusnya untuk kegiatan sosial atau perjuangan,” tambahnya.

Ustaz Ryan menekankan bahwa hanya orang-orang yang menjaga salatnya dengan istiqamah yang mampu mengendalikan sifat rewel ini. Mereka termasuk dalam kategori illal musollin, yang dikecualikan dari sifat dasar tersebut. Orang yang menjaga salatnya cenderung memiliki hati yang lapang untuk bersyukur, bahkan dalam kondisi yang sulit sekalipun.

Teladan Nabi Ayub: Bersyukur dalam Setiap Keadaan

Ustaz Ryan mencontohkan kisah Nabi Ayub sebagai teladan karakter bersyukur. Nabi Ayub tetap mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal (Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan) saat menghadapi cobaan berat. Musibah tidak menjauhkannya dari Tuhan, melainkan justru memperkuat kedekatan spiritualnya.

Karakter bersyukur, menurut Ustaz Ryan, tidak hanya diwujudkan saat menerima nikmat. Ujian dan cobaan juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan rasa syukur. Orang beriman diajak untuk mengakui setiap peristiwa sebagai bagian dari ketetapan Allah yang mengandung kebaikan tersembunyi.

Sebagai penutup, Ustaz Ryan mengajak seluruh pemirsa untuk melatih diri mensyukuri nikmat sekecil apapun. Ucapan sederhana seperti Alhamdulillah menjadi bentuk pengakuan atas nikmat yang diterima setiap hari.

“Bersyukur itu bukan sekadar ucapan, tapi pembiasaan. Dari bersyukur, hati menjadi lebih tenang dan jiwa lebih siap menerima takdir,” ujar Ustaz Ryan.

Lebih baru Lebih lama