
JAKARTA. Penguatan masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam mengawal demokrasi dan memastikan program pemerintah tepat sasaran. Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Anam, menyerukan kolaborasi erat antara wakil rakyat dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) untuk mewujudkan hal tersebut.
LDII: Parlemen Harus Jadi Rumah Aspirasi Rakyat
Menanggapi peringatan Hari Parlemen, KH Chriswanto menekankan pentingnya peran parlemen dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Parlemen kami harapkan terus memperkuat fungsi representasi rakyat serta menjaga kepercayaan publik melalui kerja nyata dan kebijakan yang berpihak pada kepentingan bangsa. Kami sebagai ormas, siap berkolaborasi untuk memastikan program kerja pemerintah yang dikawal DPR sampai kepada masyarakat," papar KH Chriswanto.
Menurutnya, parlemen bukan hanya lembaga legislasi, tetapi juga representasi suara rakyat. Setiap anggota parlemen memiliki tanggung jawab untuk memahami dan memperjuangkan aspirasi tersebut.
“Parlemen bukan sekadar lembaga legislasi, tetapi rumah aspirasi rakyat. Karena itu, setiap anggota parlemen harus mampu menyerap, memahami, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara tulus. Momentum Hari Parlemen ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk terus memperkuat etika politik, transparansi, dan tanggung jawab moral dalam bernegara,” ujarnya.
Kolaborasi Ormas dan Parlemen: Kunci Sukses Pembangunan
KH Chriswanto menegaskan bahwa ormas yang dekat dengan permasalahan akar rumput adalah mitra strategis bagi wakil rakyat. Kolaborasi antara keduanya akan memastikan janji-janji kampanye terlaksana dan menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan.
LDII mendorong parlemen untuk berorientasi pada kepentingan rakyat, termasuk dalam pemerataan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan penguatan moral bangsa. Ia juga menekankan pentingnya kinerja nyata anggota DPR, bukan hanya eksistensi di media sosial.
“Tak sekedar ramai di media sosial, tapi sigap dalam mendampingi dan menyerap aspirasi masyrakat,” tegas KH Chriswanto.
DPR RI: Parlemen Pilar Utama Demokrasi
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, sependapat bahwa parlemen adalah pilar utama demokrasi. Ia menekankan bahwa parlemen harus menjadi rumah aspirasi rakyat, bukan sekadar arena politik kekuasaan.
“Parlemen adalah cerminan kualitas demokrasi kita. Karena itu, setiap anggota parlemen harus hadir sebagai pelayan rakyat, bukan sekadar politisi. Mereka memikul tanggung jawab moral untuk menjaga keadaban politik dan menegakkan nilai-nilai luhur bangsa,” ujar Singgih.
Singgih juga mengapresiasi sinergi antara DPR, pemerintah, dan organisasi masyarakat seperti LDII dalam memajukan demokrasi di Indonesia.
“Hari Parlemen ini bukan hanya milik anggota dewan, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Karena dari sinilah suara rakyat diperjuangkan dan cita-cita kemerdekaan diwujudkan,” tambahnya.
Tantangan Parlemen ke Depan: Jaga Integritas dan Profesionalisme
Baik KH Chriswanto maupun Singgih Januratmoko sepakat bahwa tantangan utama parlemen di masa depan adalah menjaga integritas, meningkatkan profesionalisme, dan memperkuat komunikasi publik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa parlemen benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.
```