Tiga Guru Ponpes Tanah Laut Ikuti Diklat Standarisasi Guru Al-Qur'an Metode Tilawati

Tanah Laut. Tiga guru dari Pondok Pesantren Pelajaran dan Mahasiswa (PPPM) Sabilur Rosyidin Al Manshurin Kabupaten Tanah Laut mengikuti Diklat Standarisasi Guru Al-Qur'an Metode Tilawati Level 1 di Gedung Serbaguna UIN Antasari Banjarmasin Kampus 2, Banjarbaru, pada 20-21 September 2025.

Diklat Metode Tilawati Tingkatkan Kualitas Pengajaran Al-Qur'an

200 Peserta dari Seluruh Kalimantan Selatan

Diklat yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan ini menekankan pentingnya standarisasi pengajaran Al-Qur'an. Kegiatan ini dibuka oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN, H. Sudian Noor.

Serapan Anggaran Pendidikan Keagamaan

Dalam sambutannya, H. Sudian Noor menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan program pemerintah di bidang pendidikan keagamaan. Ia menyampaikan arahan Presiden terkait penyerapan anggaran.

“Kemarin kita ada pemberitahuan dari pusat, kegiatan kita harus segera dilaksanakan. Karena Presiden mengutus Menteri Keuangan untuk turun mendatangi kementerian yang dana-nya tidak diserap, akan ditarik oleh pusat, dan dipindahkan ke kementerian lain,”
ujar Sudian Noor.

Meskipun demikian, ia juga menyoroti kendala di daerah terkait penyaluran anggaran yang sering tidak penuh. Ia juga mengusulkan pembentukan wadah nasional untuk menyatukan guru Al-Qur’an.

“Saya ingin guru-guru mengaji dari metode manapun untuk bersatu. Ambil contoh PGRI untuk guru, IDI untuk dokter. Saat ini baru ada forum-forum kecil di beberapa daerah, belum menyeluruh. Harapannya ke depan ada Persatuan Guru Mengaji Republik Indonesia,”
jelasnya.

Kesan Positif Peserta Diklat

Ahmad Sarifuddin Hidayatullah, salah satu peserta dari PPPM Sabilur Rosyidin Al Manshurin, mengungkapkan manfaat yang didapat dari diklat tersebut.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan ikut diklat ini. Banyak ilmu baru yang kami dapat, khususnya terkait teknik mengajar Al-Qur’an dengan Metode Tilawati yang lebih terstandar. Harapannya, setelah pulang kami bisa langsung mempraktikkan dan menularkan ilmu ini kepada santri di pondok, sehingga kualitas bacaan dan pemahaman mereka terhadap Al-Qur’an semakin baik,”
ujarnya.

Diklat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Kalimantan Selatan melalui standarisasi metode pengajaran Al-Qur'an, khususnya Metode Tilawati.

Lebih baru Lebih lama