Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar Gelar Session Sharing - Strategi Cegah Perceraian

Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar Gelar Session Sharing - Strategi Cegah Perceraian

Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar Gelar Session Sharing - Strategi Cegah Perceraian

Kegiatan Session Sharing Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar

KUBU RAYA. Kelompok Kerja (Pokja) Keluarga Bahagia dibawah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat menggelar kegiatan session sharing di Wisata Alam Ndeso Rasau Jaya Kubu Raya, Minggu (31/8/2025). Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas para anggota Pokja agar lebih optimal dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk membantu mewujudkan keluarga sakinah mawadah dan warahmah.

Pentingnya Pembekalan Anggota Pokja Keluarga Bahagia

Dalam konteks masyarakat modern yang penuh dengan tantangan, peran Pokja Keluarga Bahagia LDII menjadi semakin vital. Ketua Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalimantan Barat Ustadz H. Ismail Unggul Karya menjelaskan bahwa pembekalan ini penting untuk memperkuat kapasitas anggota Pokja dalam mendampingi, membina, dan memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan keluarga.

"Pokja Keluarga Bahagia LDII diberi tugas mulai dari bimbingan pra nikah hingga konseling terhadap permasalahan keluarga. Maka untuk membekali anggota Pokja kita lakukan tukar pengalaman atau session sharing," ujarnya.

Pernyataan ini menegaskan komitmen LDII Kalimantan Barat dalam membangun ketahanan keluarga melalui pendekatan yang profesional dan islami. Session sharing ini tidak hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga membangun sinergi antar anggota untuk menciptakan metode pendampingan keluarga yang lebih efektif.

Fenomena Perceraian dan Peran Pokja

Angka perceraian di Indonesia memang cukup mengkhawatirkan. Data dari Mahkamah Agung menunjukkan bahwa angka perceraian terus meningkat dalam dekade terakhir. Fenomena ini tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga di daerah pedesaan. Menghadapi kenyataan ini, LDII Kalbar mengambil inisiatif proaktif melalui Pokja Keluarga Bahagia.

"Fenomena perceraian angkanya cukup tinggi, maka keberadaan Pokja ini diharapkan mampu meminimalisir adanya perceraian itu."

Ismail menambahkan, "Bagaimana ketika mengedukasi terkait pentingnya komunikasi keluarga, pengelolaan konflik, serta mengupayakan mediasi, dan solusi Islami dalam masalah keluarga seperti perceraian, kekerasan rumah tangga, disinilah perannya sehingga perceraian bisa dicegah."

Pendekatan Komprehensif dari Pranikah hingga Konseling Keluarga

Pendekatan yang dilakukan Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar bersifat komprehensif, dimulai dari pembinaan usia pranikah hingga pendampingan keluarga yang sudah menikah. Hal ini penting karena membangun keluarga yang sakinah memerlukan fondasi yang kuat sejak awal.

"Tidak kalah pentingnya keberadaan Pokja ini juga turut membekali keilmuan bagi usia pranikah, dalam tata cara membangun keluarga sesuai pedoman Al Qur'an dan Al Hadits."

Pembekalan pranikah menjadi kunci penting dalam mempersiapkan calon pasangan suami istri menghadapi dinamika rumah tangga. Materi yang diberikan tidak hanya terbatas pada aspek fiqih pernikahan, tetapi juga mencakup psikologi keluarga, manajemen konflik, hingga perencanaan ekonomi keluarga berdasarkan syariat Islam.

"Jadi keluarga bahagia dan harmonis juga dibentuk saat usia pra nikah, maka perlu dibekali keilmuan yang bersumber dari Al Qur'an dan Al hadits termasuk pembekalan mental," kata dia.

Metode Session Sharing yang Dilakukan

Kegiatan session sharing yang dilakukan di Wisata Alam Ndeso Rasau Jaya Kubu Raya dirancang khusus untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif. Metode yang digunakan kombinasi antara ceramah, diskusi kelompok, studi kasus, dan role play simulasi konseling.

Pemilihan lokasi di wisata alam juga memiliki nilai strategis, karena lingkungan yang asri dan alami dapat membantu peserta lebih rileks dan terbuka dalam berbagi pengalaman. Hal ini sejalan dengan pendekatan psikologis bahwa lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan efektivitas proses belajar.

Dampak dan Manfaat Program Pokja Keluarga Bahagia

Keberadaan Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar telah membawa dampak positif bagi masyarakat. Banyak keluarga yang terbantu melalui program bimbingan dan konseling yang diselenggarakan. Dengan adanya kegiatan session sharing ini, kapasitas anggota Pokja semakin meningkat sehingga dapat menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan pendampingan.

Manfaat Langsung Program Pokja Keluarga Bahagia

1. Penurunan angka perceraian di daerah yang aktif melakukan pembinaan

2. Meningkatnya pemahaman pasangan usia pranikah tentang hak dan kewajiban dalam rumah tangga

3. Terbentuknya support system bagi keluarga yang mengalami masalah

4. Meningkatnya ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial

Partisipasi dari Berbagai Daerah

Session sharing ini juga diikuti dari perwakilan LDII Kubu Raya, Mempawah dan Landak. Keikutsertaan perwakilan dari berbagai daerah menunjukkan tingginya komitmen LDII Kalbar dalam membangun ketahanan keluarga secara menyeluruh di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Dengan adanya kegiatan ini, LDII Kalbar berharap anggota Pokja Keluarga Bahagia dapat semakin berdaya guna, sehingga dapat merasakan manfaat program pembinaan keluarga secara lebih luas dan berkelanjutan.

Strategi Ke depan untuk Penguatan Pokja Keluarga Bahagia

Ke depan, Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalbar berencana mengembangkan beberapa program strategis, termasuk:

1. Digitalisasi Layanan Konseling - Membuka layanan konseling online untuk menjangkau keluarga di daerah terpencil

2. Pelatihan Berkelanjutan - Program pelatihan rutin untuk meningkatkan kompetensi anggota Pokja

3. Kerjasama dengan Lembaga Profesional - Kolaborasi dengan psikolog, konselor keluarga, dan praktisi keluarga untuk pendekatan yang lebih holistik

4. Pengembangan Materi - Penyusunan modul bimbingan pranikah dan konseling keluarga yang lebih aplikatif

Kegiatan session sharing Pokja Keluarga Bahagia LDII Kalimantan Barat merupakan langkah nyata dalam membangun ketahanan keluarga muslim. Melalui pendekatan yang komprehensif, mulai dari bimbingan pranikah hingga konseling keluarga, diharapkan dapat meminimalisir angka perceraian dan mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah. Partisipasi aktif dari berbagai daerah di Kalimantan Barat menunjukkan keseriusan dalam menangani persoalan keluarga secara kolektif dan berkelanjutan.

Lebih baru Lebih lama