LDII Sulawesi Selatan: Kemenag Apresiasi Komitmen Moderasi Beragama

Makassar - Kemenag Sulawesi Selatan mengapresiasi peran LDII dalam pembinaan mubaligh dan moderasi beragama. Pengajian Tashih Al Quran LDII Sulselbar yang digelar di Masjid Roudhotul Jannah, Makassar, Kamis (28/8), menjadi bukti komitmen tersebut.

“Kami mengapresiasi upaya berkelanjutan LDII dalam membina para muballigh dan muballighah melalui penguatan pemahaman Al Quran secara mendalam. Untuk memperkuat dakwah yang santun, damai, dan inklusif penting menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” ujar Nurdin, Ketua Tim Bina Paham Keagamaan dan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sulsel. Nurdin menekankan pentingnya mencetak dai yang memahami Al Quran dan hikmahnya, menjadi agen perdamaian, dan menjaga kerukunan antarumat beragama. Ia menyebut LDII sebagai salah satu dari 37 ormas Islam moderat versi Kemenag dan mitra strategis pemerintah dalam membangun kerukunan dan memperkuat dakwah Islam yang damai. “Sudah saatnya nilai-nilai Islam kita bumikan, agar memberi manfaat dan rahmat bagi semua lapisan masyarakat,” tegasnya.

Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan, Sukardi Weda, menjelaskan pengajian tiga hari (28-30 Agustus 2025) ini bertema “Menggali Hikmah Al Quran untuk Membangun Karakter Islami Menuju Islam yang Rahmatan Lil Alamin.” Ia menyebut pemahaman Al Quran kunci membangun karakter yang kuat dan moderat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program astacita LDII yang mencakup delapan bidang pengabdian, termasuk wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan, dan ekonomi syariah. “Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama Sulsel yang terus bersinergi dengan LDII. Bahkan di beberapa daerah seperti Maros dan Enrekang, dai LDII aktif mengajarkan baca tulis Al Quran kepada warga binaan di lembaga pemasyarakatan,” tambahnya.

Ust. Muhammad Royyanul Mustofa, anggota Majelis Taujih wal Irsyad DPP LDII, dalam materinya mengajak peserta untuk tadabbur Al Quran sebagai fondasi akhlak dan karakter muslim unggul. Ratusan peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, termasuk muballigh, muballighah, santriwan, santriwati Pondok Pesantren Roudhotul Jannah, dan Ketua Pesantren, Rahmat Wahid, turut hadir. Pengajian ini diharapkan melahirkan dai-dai muda yang berdakwah secara santun dan moderat.

Lebih baru Lebih lama