LDII Perkuat Moderasi Beragama di Bandar Lampung

LDII Hadir dalam Rapat Koordinasi FKUB

Bandar Lampung

DPD LDII Kota Bandar Lampung aktif berpartisipasi dalam upaya memperkuat moderasi beragama di Bandar Lampung. Perwakilan LDII, Syakur Effendi dan Delfion dari Bagian Hubungan Antar Lembaga, menghadiri Rapat Koordinasi Kerukunan dan Pembinaan Umat Lintas Agama yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandar Lampung pada Rabu (27/8) di Hotel Kurnia 2. Tema rakor tersebut adalah "Menanamkan Sikap Moderasi dalam Beragama".

Rakor yang dihadiri sekitar 70 peserta, termasuk tokoh agama, adat, perwakilan masyarakat, ormas keagamaan, dan pemuda, bertujuan memperkuat komunikasi lintas agama, meningkatkan saling menghormati, dan mengoptimalkan peran tokoh umat dalam menjaga kerukunan. Narasumber yang hadir antara lain Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung H. Makmur, Kasat Intel Polresta Kompol Ricky Neygersan Lado, Kasi Intel Kejari Astry Novi Lidarti, Kasdim 0410 Letkol Inf Soefrianes, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bandar Lampung H. Paryanto, serta Ketua FKUB Kota Bandar Lampung H. Purna Irawan.

H. Makmur dalam pemaparannya menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai dasar kerukunan. “Kerukunan tidak lahir dari keseragaman, melainkan dari sikap saling menghormati. Moderasi beragama adalah pondasi kokoh dalam merajut persaudaraan di tengah keberagaman,” tegasnya. Senada dengan itu, H. Paryanto menjelaskan kebijakan Pemkot dalam menjaga kerukunan di Bandar Lampung sebagai kota multikultural. “Pemerintah kota memperkuat FKUB, menggelar dialog lintas agama, dan mendukung kegiatan organisasi keagamaan melalui hibah. Semua itu diharapkan menciptakan suasana harmonis, damai, dan kondusif,” ujarnya.

Ketua DPD LDII Kota Bandar Lampung, H. Yaumil Khair, yang juga Sekretaris II FKUB Kota Bandar Lampung, menyambut baik rakor tersebut. Ia mengakui tantangan kerukunan masih besar, “Karena itu, kerukunan umat beragama perlu menjadi prioritas dalam perencanaan daerah, dengan penguatan sistem deteksi dini konflik melalui sinergi FKUB, Kesbangpol, dan aparat keamanan,” pungkas Yaumil.

Oleh: Ahmat Nurdin (contributor) / FF (editor)

Lebih baru Lebih lama