
Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua mengapresiasi kontribusi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal ini disampaikan Asisten II Pemerintah Provinsi Papua, M.B. Setiyo Wahyudi, saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Papua.
LDII dan Pembangunan SDM di Papua
Dukungan Pemerintah terhadap Program LDII
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan berbagai pihak. LDII telah menunjukkan kontribusi nyata di Papua, baik di bidang sosial kemasyarakatan maupun pembangunan SDM,”ujar M.B. Setiyo Wahyudi. Ia menekankan pentingnya peran LDII dalam mendukung kedewasaan politik masyarakat Papua dan berharap program-program LDII selaras dengan program Asta Cita, termasuk penanganan stunting, pencegahan ekstremisme, dan penyediaan makanan bergizi gratis. Setiyo Wahyudi juga mendorong adaptasi LDII terhadap perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), serta penguatan UMKM.
“Yang tidak kalah penting adalah penguatan sumber daya manusia. Baik AI, UMKM, maupun digital, SDM-nya harus diperkuat agar tidak tertinggal,”tegasnya.
Peran Strategis LDII dalam Indonesia Emas
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyatakan pembangunan SDM di Papua sangat penting, terutama menjelang Indonesia Emas.
“Ada banyak momentum yang akan dihadapi dalam waktu dekat, salah satunya Indonesia Emas. Kekayaan sumber daya alam Papua hanya akan bermanfaat jika ditangani SDM Papua yang maju,”ucapnya. KH Chriswanto juga memaparkan program-program strategis LDII, termasuk percepatan implementasi produksi sorgum dan pemanfaatan peluang carbon trading di Papua. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dan kontribusi kecil namun bernilai bagi masyarakat.
“Kami menekankan untuk melakukan karya sekecil apapun yang memiliki nilai kontribusi pada masyarakat dan komunikasi yang baik akan memberikan sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, dan negara,”ungkapnya.
Muswil VII LDII Papua: Menuju Kepemimpinan Baru
Ketua DPW LDII Papua, Sugiyono, melaporkan Muswil berjalan lancar dengan partisipasi 100 persen peserta. Agenda utama meliputi pemilihan kepengurusan baru periode 2025-2030, evaluasi program, dan penyusunan rekomendasi.
“Dinamika masih berlanjut untuk memilih kepengurusan baru DPW LDII Provinsi Papua periode 2025-2030. Rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi acuan kinerja kepengurusan yang baru,”jelasnya. Sugiyono berharap hasil Muswil dapat membangun sinergi dengan program pemerintah melalui kolaborasi dengan instansi terkait.