Bandar Lampung - DPW LDII Lampung menggelar sosialisasi hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III LDII Tahun 2024 secara hybrid pada Jumat (26/9) di kantor DPW LDII Lampung, dengan fokus pada pengabdian masyarakat dan pencegahan stunting.
LDII Lampung Sosialisasikan Hasil Rakornas III Tahun 2024
Acara ini diikuti oleh pengurus DPD serta perwakilan pengurus PC dan PAC LDII se-Lampung. Ketua DPW LDII Lampung, M Aditya, menyampaikan beberapa poin penting yang disosialisasikan dalam Rakornas.
Fokus pada Pengabdian Masyarakat dan Penurunan Stunting
Aditya menjelaskan bahwa sosialisasi meliputi pedoman organisasi, program unggulan prioritas, dan program bidang pengabdian masyarakat.
"Terkait dengan pengabdian masyarakat, kami menegaskan, pentingnya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Indonesia, termasuk di Lampung," ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun prevalensi stunting secara nasional telah turun di bawah 20 persen pada tahun 2024, tantangan untuk mencapai target 14,2 persen pada tahun 2029, dan target 5 persen pada tahun 2045 masih besar.
"Namun masih ada tantangan besar, untuk mencapai target 14,2 persen pada 2029, dengan jangka panjang, target 5 persen pada 2045," pungkasnya.
Aditya menekankan bahwa stunting bukan hanya tentang tinggi badan anak, tetapi juga masalah gizi buruk, bobot badan rendah, dan kegemukan. Menurutnya, jika tidak ditangani serius, Indonesia bisa kehilangan momentum bonus demografi.
"Stunting tidak hanya soal tinggi badan anak, tetapi juga terkait dengan masalah gizi buruk. Bobot badan yang rendah, serta kegemukan. Jika tidak ditangani dengan serius, Indonesia bisa kehilangan momentum bonus demografi, karena kualitas generasi mudanya terancam," kata Aditya.
Dukungan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pencegahan stunting, LDII Lampung akan mendukung program cek kesehatan gratis (CKG).
"Program ini sangat penting untuk deteksi dini kesehatan dan gizi anak. Saya mendorong DPD LDII se-Lampung untuk menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan di wilayah masing-masing, sehingga program dapat berjalan optimal," tegasnya.
Peningkatan Kapasitas SDM dan Kualitas Guru
Ketua Biro Pendidikan Umum dan Pelatihan, Eko Dedi Gunawan, membahas implementasi kebijakan pengembangan kapasitas sumber daya manusia, khususnya untuk guru.
"Seorang guru harus mampu mengajar dengan baik, sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang sehat dan berkualitas," tuturnya.
Eko menambahkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi kekurangan tenaga kerja dengan keahlian tertentu, sehingga peningkatan kapasitas guru dan tenaga pendidikan menjadi kebutuhan mendesak.
"Saat ini, ada program penerapan tujuh kebiasaan anak Indonesia sehat, untuk itu kami berharap para guru dapat mendorong para siswa untuk menciptakan suasana belajar yang mindful, meaningful, dan joyful. Sehingga proses pendidikan, tidak hanya mencetak kecerdasan intelektual, tetapi juga karakter yang kuat," tutupnya.