Bogor, Jejak Karbon: Ancaman Nyata Perubahan Iklim & Peran LDII dalam Mitigasi

“Isu perubahan iklim (climate change) semakin mengemuka. Sejalan dengan itu, istilah jejak karbon (carbon footprint) pun semakin populer. Tak cukup dengan faham, kita perlu bersama-sama mengurangi jejak karbon untuk kepentingan generasi penerus agar mereka pun dapat mendiami bumi secara berkelanjutan.” Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.Sc, Ketua DPP LDII dan Prof. Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R., M.S, Ketua Departemen LISDAL DPP LDII. Dampak perubahan iklim sudah terasa, salah satunya peningkatan suhu di berbagai wilayah, termasuk Puncak, Bogor. Peningkatan suhu bumi disebabkan akumulasi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2, CH4, dan N2O. Jejak karbon menjadi tolok ukur dampak aktivitas manusia terhadap emisi GRK.

Awalnya dikenal sebagai jejak ekologis, istilah "carbon footprint" dipopulerkan BP pada 2000-an untuk menekankan tanggung jawab individu dalam mengurangi emisi karbon. Jejak karbon meliputi emisi langsung dari pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan listrik, dan transportasi, serta emisi tidak langsung dari produksi dan distribusi barang. Konsep ini erat kaitannya dengan ekonomi hijau, yang berfokus pada keberlanjutan, rendah karbon, dan efisiensi sumber daya. Mengurangi jejak karbon berarti beralih ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, mengurangi konsumsi, dan menggunakan transportasi ramah lingkungan.

Sumber jejak karbon signifikan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan produksi konsumsi barang. Dampaknya meliputi peningkatan suhu, perubahan cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan, dan polusi. Mengurangi jejak karbon penting untuk mitigasi perubahan iklim, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup. Langkah sederhana seperti menggunakan lampu LED, mengatur suhu AC, hemat air, dan mengurangi limbah dapat berkontribusi pada pengurangan jejak karbon.

Untuk mengetahui perkiraan jejak karbon individu, kita dapat menggunakan platform online seperti Climate Hero. Menghitung dan mengurangi jejak karbon mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), khususnya SDG 13 (Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim), SDG 12 (Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau). LDII mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghitung dan mengurangi jejak karbon demi masa depan yang berkelanjutan.

Lebih baru Lebih lama