Alumni Pesantren Gadingmangu Raih Prestasi Internasional di Dunia Jurnalistik

Jakarta - Lulusan pesantren sukses berkiprah di kancah internasional. Larasati Dyah Utami, alumni Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur, kini menjadi jurnalis di Koran Rakyat Merdeka dan telah meraih berbagai prestasi gemilang.

Dari Pesantren hingga Kancah Internasional

Pendidikan dan Pengalaman Mondok

Laras menghabiskan enam tahun di Pondok Pesantren Gadingmangu, menempuh pendidikan di SMP dan SMA Budi Utomo. Ia mendapat pendidikan karakter yang kuat, termasuk falsafah Jawa "papan empan, adepan".

“Jadi mulai dari bangun tidur dan tidur lagi sudah ada jadwal kapan anak pondok harus sekolah, kapan harus solat, mengaji, kapan kami harus beramal sholih, membersihkan kamar, lingkungan pondok dan sebagainya. Kami diajarkan untuk menghargai waktu dan menghargai sekitar kami, baik itu teman, guru, pengurus pondok, maupun warga sekitar,”
kata Laras, perempuan kelahiran Jakarta.

Karier Jurnalistik dan Prestasi

Setelah lulus, Laras melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Multimedia Nusantara, mengambil jurusan ekonomi. Namun, ia memilih karier di jurnalistik, terinspirasi dari pelatihan jurnalistik bersama LDII News Network (LINES) pada tahun 2018.

Ia memulai karier di Tribunnews (2019-2023) sebelum bergabung dengan Rakyat Merdeka. Prestasinya meliputi:

* Mewakili Indonesia sebagai jurnalis ASEAN dalam program kunjungan ke Jepang (Juni 2025).

* Mengikuti program Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea (2023).

* Menerima Adam Malik Award (AMA) 2022 sebagai Jurnalis Media Online Terbaik.

“Bagi saya, kesempatan itu sangat berharga. Saya bisa belajar langsung tentang kebudayaan Jepang dan Korea, sekaligus menyadari bahwa nilai karakter yang saya pelajari di pesantren ternyata relevan dan sangat dibutuhkan dalam dunia global,”
jelasnya.

“Rasanya seperti pengingat sekaligus penyemangat untuk terus menjaga integritas dalam setiap karya jurnalistik. Karena isu internasional adalah isu yang cukup rumit, sehingga harus disampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami,”
tutur Laras tentang penghargaan AMA 2022.

Nilai-nilai Pesantren dalam Dunia Kerja

Pengalaman mondok memberikan bekal penting bagi Laras. Prinsip "bener, kurup, janji" yang dipelajari di pesantren—jujur, bekerja sesuai kemampuan, dan menepati janji—sangat relevan dalam dunia kerja.

“Di Pondok Gadingmangu, kami benar-benar ditekankan untuk menjaga 29 karakter luhur, mulai dari jujur, amanah, mandiri, hingga kepemimpinan. Nilai-nilai itu ternyata sangat terpakai di dunia kerja,”
tutur Laras.

Pesan untuk Generasi Muda

Laras menekankan pentingnya menjaga integritas dan nama baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk agama, bangsa, dan almamater. Ia juga mendefinisikan prestasi secara luas.

“Berprestasi, bagi saya, itu memiliki makna yang luas. Menurut saya, cukup dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengecewakan diri sendiri, tidak mengecewakan orangtua dan tidak mengecewakan orang lain sudah menjadi bentuk prestasi. Tapi kalau kita memiliki prestasi yang diakui dan bisa membuat bangga diri sendiri maupun banyak orang itu kemuliaan tersendiri,”
ujarnya.

“Di manapun kita berada hendaknya kita mawas diri dan berusaha untuk tidak lupa tujuan dari Tuhan menciptakan kita sebagai manusia di bumi, yaitu untuk ibadah. Jangan meremehkan perkara kecil, karena dari perkara kecil mungkin saja akan berdampak pada sesuatu yang besar di masa yang akan datang,”
pungkasnya.

Larasati Dyah Utami, alumni Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur. Foto: LINES

Lebih baru Lebih lama