UGM & Emak.ID Resmikan Bank Sampah Digital JemputinBank di Lampung: LDII Natar Jadi Penggerak

UGM & Emak.ID Resmikan Bank Sampah Digital JemputinBank di Lampung: LDII Natar Jadi Penggerak

Labels: Bank Sampah Lampung, KKN UGM Natar, JemputinBank, LDII Natar, Emak.ID, Desa Pemanggilan, Ekonomi Sirkular, Ramah Lingkungan

Lampung (22/8). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Bank Sampah Emak.ID meresmikan bank sampah di Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, pada Jumat (1/8). Kegiatan ini juga melibatkan Remaja Islam Masjid Sya’airullah di bawah naungan PC LDII Natar.

Peluncuran Bank Sampah Digital JemputinBank

“Sebuah platform digital yang memudahkan warga dalam memilah dan menyerahkan sampah anorganik bernilai jual,” ujar Naufal Haidar Jawad, Ketua Tim KKN-PPM UGM Natarian.

Melalui sistem JemputinBank, warga cukup melaporkan sampah yang telah dikumpulkan.

“Kemudian, petugas akan menjadwalkan penjemputan secara berkala,” tutur Naufal.

Peran Pemuda LDII Natar dalam Program Lingkungan

Pada tahap awal, program dijalankan di lingkungan Masjid Sya’airullah, Natar, Lampung Selatan.

“Melibatkan pemuda LDII di Desa Pemanggilan, sebagai penggerak utama program. Melalui keterlibatan generasi muda, kami berharap keberlanjutan bank sampah tetap terjaga dan berkembang secara mandiri,” katanya.

Edukasi & Ekonomi Sirkular

“Warga kami edukasi cara pemilahan sampah anorganik untuk mengurangi beban TPA. Sekaligus mendorong praktik ekonomi sirkular,” pungkas Naufal.

Melalui slogan “Dari Sampah, Jadi Berkah untuk Bumi yang Lebih Ramah”, tim KKN-PPM UGM menekankan pentingnya perubahan perilaku menuju gaya hidup ramah lingkungan.

Dukungan Emak.ID dan Harapan ke Depan

“Bank sampah bukan hanya tempat menaruh sampah, tetapi sarana edukasi, perubahan prilaku dan peningkatan ekonomi warga. Kami berharap, Desa Pemanggilan dapat menjadi percontohan pengelolaan sampah di Lampung,” tegas Ahmad Khairudin Syam, Founder Emak.ID.

Saat ini, JemputinBank telah berbasis website.

“Ke depan, akan kami kembangkan menjadi aplikasi berbasis mobile, untuk menjangkau pengguna lebih luas. Dan semua ini, membutuhkan dukungan lintas sektor. Mulai dari pemerintah desa, komunitas, hingga pihak swasta,” tutup Khairudin Syam.

Lebih baru Lebih lama