Suatu hari nanti, kita semua akan sampai pada masanya...
⏳ Usia 60 tahun ke atas.
Masa yang oleh sebagian orang disebut sebagai usia istimewa — bukan karena kuat dan gagahnya lagi, melainkan karena telah melewati banyak pengalaman hidup yang berharga.
Di usia ini, kita mungkin tak lagi bisa bekerja sekuat masa 30-an. Namun justru di balik keterbatasan itu, tersimpan potensi luar biasa: menjadi penyejuk hati keluarga dan sumber keberkahan bagi anak cucu.
Dengan tiga hal sederhana namun penuh makna — Tutur, Wuwur, dan Sembur, kita bisa meninggalkan warisan cinta dan keteladanan yang tak akan lekang oleh waktu.
💬 TUTUR — Petuah yang Menenangkan Jiwa
Tutur adalah ucapan yang bijak, petuah yang lembut, nasihat yang membimbing. Di usia senja, tutur kata kita menjadi cahaya bagi generasi penerus. Satu kalimat penuh kasih bisa menjadi pedoman hidup anak cucu.
Allah SWT berfirman:
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka."
(QS. Al-Isra: 53)
Tutur yang baik adalah bentuk kasih sayang. Bukan karena lantangnya suara, melainkan karena keikhlasan dan hikmah di dalamnya.
Tutur yang lahir dari hati yang bersih mampu menyentuh jiwa dan menanamkan nilai-nilai luhur.
🎁 WUWUR — Memberi dari Hati, Walau Tak Diminta
Wuwur berarti memberi dengan penuh cinta, tanpa harus diminta. Bisa dalam bentuk uang jajan, buah tangan sederhana, atau sekadar sesuatu yang bermanfaat. Memberi adalah bahasa kasih yang nyata.
Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Pemberian dari orang tua, sekecil apa pun, bisa meninggalkan bekas mendalam. Yang diterima bukan sekadar barang, tetapi perhatian dan cinta yang membungkusnya.
🤲 SEMBUR — Doa yang Menjadi Pelindung Tak Terlihat
Sembur adalah hembusan doa-doa kebaikan yang kita panjatkan untuk anak cucu. Doa dari orang tua adalah tameng tak kasat mata yang menyertai setiap langkah mereka.
Allah SWT berfirman tentang doa:
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’”
(QS. Ghafir: 60)
Bahkan dalam doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam kita belajar:
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap melaksanakan shalat...”
(QS. Ibrahim: 40)
Doa kita sebagai orang tua bisa menjadi jalan keberkahan dan penjaga keselamatan bagi anak-anak, bahkan saat kita sudah tidak bersama mereka.
🌿 Menjadi Tua yang Bermakna
Usia senja bukan akhir dari peran, tapi pergeseran makna peran. Kita mungkin tak lagi mengangkat beban, tapi bisa menjadi tempat bersandar. Tak lagi mengejar dunia, tapi menjadi jembatan akhirat bagi keturunan kita.
Dengan tutur yang lembut, wuwur yang ikhlas, dan sembur doa yang istiqamah,
kita bisa menjadi orang tua yang selalu dirindukan.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka (orang tua) dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil.’”
(QS. Al-Isra: 24)
Ayat ini bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga pengingat bagi kita, bahwa mendidik dan mencintai anak cucu dengan kasih sayang adalah amal yang agung.
💌 Warisan Tak Terbeli
Jadilah orang tua yang dikenang bukan karena rumah besar atau simpanan harta,
tapi karena warisan cinta, keteladanan, dan doa yang senantiasa menyertai langkah mereka.
Karena ketika raga kita melemah,
cinta dan doa yang tulus akan terus hidup,
mengalir dari hati…
menjadi pelita yang tak pernah padam.
