Mahasiswa UGM Sukses Sosialisasikan "Zero Waste" di Pondok Pesantren

Mahasiswa UGM dari Tim KKN Natarian 2025 menggelar sosialisasi "Zero Waste Pondok Pesantren" di Pondok Pesantren Nurul Huda, Lampung Selatan. Kegiatan yang berlangsung Senin (28/7) ini menyasar seluruh santri dan mengajarkan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan.

"Zero waste bukan hanya soal membuang sampah dengan benar, tapi bagaimana meminimalkan produksi sampah sejak dari sumbernya," jelas Naufal Haidar Jawad, Koordinator KKN Unit Natarian. Ia menambahkan, pondok pesantren bisa menjadi contoh praktik keberlanjutan yang berbasis nilai-nilai religius.

Sosialisasi meliputi program budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk mengolah sampah organik, bank sampah untuk sampah anorganik, sistem aquaponik terintegrasi bioflok, dan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). "Maggot adalah pengurai sampah organik terbaik. Selain mengurangi limbah dapur, maggot juga bisa dijadikan pakan ternak," ujar Herlambang Arief Saputra, mahasiswa Pengelolaan Hutan UGM. "Sistem ini membuat budaya lele dan sayur saling menguntungkan. Air limbah dari kolam lele menjadi pupuk bagi tanaman, sedangkan tanaman membantu menjernihkan air," jelas Fakih Widatmojo, mahasiswa Ilmu Komputer UGM.

Setelah sosialisasi, para santri mengikuti pelatihan budidaya maggot dan pengenalan sistem aquaponik. Kegiatan ini disambut antusias. "Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga diajak untuk mencintai dan menjaga lingkungan hidup. Ini sangat sejalan dengan nilai-nilai pesantren kami," tutur Madiyo, pengurus Yayasan Nurul Huda. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan pesantren dan menumbuhkan kesadaran lingkungan berkelanjutan.

Lebih baru Lebih lama