Sumbawa Barat — DPD LDII Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meresmikan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masjid (PPSBM) yang diluncurkan di aula Kantor Dinas Lingkungan Hidup KSB, Jumat (8/8). Peresmian dilakukan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KSB, KH. Burhanuddin.
Burhanuddin mengaku sangat tertarik dengan program tersebut, “Karena di samping menegakkan peraturan Allah di mana Allah sangat mencintai kebersihan, juga memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.
Ia menegaskan pengelolaan sampah memiliki manfaat kebersihan yang sejalan dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis, termasuk prinsip bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Ketua DPD LDII KSB, Bambang Supriadi, menjelaskan PPSBM bertema “Dari Masjid Menuju Masyarakat Madani dan Ramah Lingkungan” bertujuan mengedukasi dan mengajak jamaah masjid untuk mengelola sampah secara sistematis, berkelanjutan, dan sesuai peraturan perundangan.
“Penerapan sistem pengelolaan sampah yang benar sesuai peraturan perundangan merupakan bagian utama dari tujuan pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujarnya.
Program ini mencakup enam langkah, mulai dari pemilahan sampah di rumah dan masjid, transfer sampah bernilai ekonomi, pengolahan organik menjadi pupuk, pemanfaatan pupuk di lingkungan, distribusi kepada pengguna, hingga pengemasan sampah anorganik untuk dijual.
Bambang menegaskan PPSBM menjadi bagian kontribusi LDII dalam klaster ketahanan pangan dan lingkungan. Potensi kegiatan dakwah yang rutin di semua jenjang usia diharapkan dapat mendukung program ini, termasuk mengurangi sampah ke TPA, mencegah pembuangan sembarangan, dan memanfaatkan sampah menjadi produk bernilai.
Program yang sudah diinisiasi sejak 2004 ini kini ditingkatkan dengan fokus pada sampah organik rumah tangga. “Sebab potensi sampah organik rumah tangga sangat dominan, bersumber dari dapur, sehingga partisipasi ibu ibu sangat diharapkan,” ujarnya.
Sejak dijalankan, PPSBM telah mengumpulkan sedekah sampah hampir Rp5 juta untuk pembangunan dan operasional masjid. Bambang menyebut program ini sebagai komitmen LDII dalam membantu mengatasi masalah sampah yang belum terkelola optimal, baik di KSB maupun nasional.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup KSB, Aku Nur Rahmadin, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia memuji desain acara yang minim sampah dengan peserta membawa tumbler dan tanpa kemasan plastik sekali pakai. “Benar-benar sama seperti yang diterapkan di lingkungan kantor Dinas Lingkungan hidup. Jadi, habis acara tidak meninggalkan sampah,” ucapnya.
