DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam acara “Satu Frekuensi” di Youth Centre Sleman, Minggu (20/7/2025), membahas realitas dan kesiapan menikah bagi generasi muda.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, mengatakan kegiatan ini memberi ruang bagi generasi muda untuk memahami pernikahan secara menyeluruh. “Kami ingin generus tidak sekadar siap menikah secara lahiriah, tetapi juga mental, emosional, dan spiritual,” ujarnya.
FGD ini akan digelar secara berkala di tingkat kabupaten dan kota. Suwarno menilai kegiatan ini penting membekali generasi muda menghadapi tantangan zaman. “Kami ingin generasi muda LDII tidak hanya sukses secara pribadi, tapi juga siap menjadi fondasi keluarga yang kokoh bagi masyarakat,” tuturnya.
Dalam diskusi, peserta saling berbagi pengalaman dan perspektif mulai dari pertemanan hingga hubungan keluarga. “Proses ini diharapkan dapat memperkuat pola pikir dan kepekaan dalam membangun relasi yang sehat dan bertanggung jawab,” katanya.
Peserta juga menekankan kesiapan finansial dan emosional. “Banyak dari kami mulai berpikir realistis. Kalau belum mapan secara penghasilan, bagaimana bisa mendampingi pasangan dalam kondisi sulit?” ucap Riko, salah satu peserta.
Dewi, peserta dari Sleman, menegaskan cinta saja tidak cukup untuk membangun rumah tangga. “Pernikahan bukan cuma suka sama suka, tapi tentang dua orang yang siap saling menguatkan dalam kondisi apa pun,” ujarnya.
