LDII Bandar Lampung Perkuat Komitmen Kebangsaan Lewat Sekolah Virtual Kebangsaan

LDII Kota Bandar Lampung ikuti Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) Seri II Tahun 2025, sekaligus memperkuat komitmen kebangsaan.

Ketua DPD LDII Kota Bandar Lampung, H. Yaumil Khair, bersama jajaran pengurus harian mengikuti Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) Seri II Tahun 2025. Kegiatan kolaborasi DPP LDII, MPR RI, dan Lemhannas ini digelar secara offline di Jakarta dan diikuti virtual oleh seluruh Indonesia. SVK Seri II, lanjutan program November 2024, menanamkan semangat kebangsaan dan nasionalisme di tengah kemajemukan Indonesia. Rakornas III LDII 2025 juga berlangsung bersamaan, menghadirkan narasumber seperti H. Dahnil Anzar Simanjuntak, Prof. H. Singgih Trisulistyono, Teuku Rahmatsyah, dan H. TB. Ace Hasan Syadzily.

Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso menekankan tiga fokus Rakornas: kebangsaan, peningkatan kualitas SDM, dan kesehatan, sejalan dengan Asta Cita Pemerintah. Ia juga menyoroti moderasi beragama, toleransi, peningkatan SDM lewat Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis, serta penanganan stunting dan layanan kesehatan masyarakat. “Rakornas III kali ini digabungkan dengan SVK bersama Lemhannas. Kami menempatkan kebangsaan sebagai prioritas utama dalam Delapan Bidang Pengabdian LDII,” tegas KH. Chriswanto.

H. Yaumil Khair menyambut baik SVK Seri II dan penggabungannya dengan Rakornas. “DPD LDII Kota Bandar Lampung mendukung penuh SVK yang berkolaborasi dengan Lemhannas. Ini sejalan dengan komitmen kami menempatkan kebangsaan sebagai prioritas. Program ini akan memperkokoh cinta tanah air, semangat bela negara, serta menguatkan karakter generasi penerus bangsa,” ujar Yaumil. Ia menekankan pentingnya internalisasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: “Pancasila harus hidup dan menyatu dalam jiwa masyarakat Indonesia. Tidak cukup hanya dihafalkan, tetapi diwujudkan dalam sikap, perilaku, dan tindakan nyata. Inilah benteng persatuan bangsa di tengah arus globalisasi dan dinamika zaman,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama