Kubu Raya - DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat melakukan silaturahim dengan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jalan Arteri Supadio Kubu Raya, Selasa (5/8/2025).
Kedatangan LDII yang dipimpin Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto dan sejumlah pengurus harian disambut Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Samsul Hidayat yang didampingi Sekretaris, Ahmad Zaini dan sejumlah pimpinan majelis dan lembaga dibawah Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto menyatakan silaturahim dengan PW Muhammadiyah diyakini dapat memperkuat jalinan ukhuwah dan sinergisitas kelembagaan.
"Silaturahim kami hari ini ke Muhammadiyah kami yakin dapat memperkuat ukhuwah Islamiyyah dan sekaligus untuk membangun sinergisitas antar lembaga," jelasnya.
Pihaknya juga melihat banyak problematika keumatan yang memerlukan peran serta organisasi masyarakat.
"Banyak problematika keumatan yang mesti diselesaikan, dan kemampuan lembaga pemerintah ataupun LDII juga terbatas. Disinilah memerlukan kolaborasi sehingga persoalan umat bisa cepat diselesaikan," tegas dia.
Termasuk sebut Susanto persoalan kekinian diantaranya lingkungan yang sudah mengalami degradasi baik fungsi dan kualitas lingkungan.
"Konteks kekinian soal lingkungan hidup misalnya sudah mengalami degradasi baik fungsi dan kualitas. Maka dampaknya secara global terjadi krisis iklim, yang memberikan ancaman serius dengan munculnya berbagai bencana. Ini memerlukan kesadaran dan kerja kolektif," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan selama ini Muhammadiyah sudah melakukan upaya-upaya konkret untuk penanganan dan pelestarian lingkungan.
"Hasil pengamatan kami, Muhammadiyah telah melakukan langkah konkret untuk perbaikan lingkungan. Hal ini juga dilakukan LDII Kalbar. Disinilah perlu gerak bareng agar makin mudah dan ringan serta hasil yang diperoleh bisa maksimal," timpal Susanto.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Samsul Hidayat mengaku sependapat dan bahkan bangga menawarkan kerja sama strategis kepada LDII Kalbar dalam program Green Islamic Organic Farming Initiative atau pertanian ramah lingkungan dengan basis nilai-nilai Islam.
"Setelah mendengar berbagai masukan dan keinginan dari LDII, maka kami tawarkan untuk melakukan kerjasama di sektor pertanian yang ramah lingkungan dengan nilai-nilai Islam atau disebut Green Islamic Organic Farming Initiative," ujarnya.
Program ini dijelaskan dia menggabungkan prinsip-prinsip keislaman, kelestarian lingkungan, dan teknologi pertanian organik.
"Gerakan ini sejalan dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta sesuai dengan gerakan dakwah bil hal yang selama ini juga kami yakini menjadi perhatian LDII," kata Samsul.
Di Muhammadiyah Kalbar lanjutnya sebagai bentuk komitmen terkait lingkungan hidup juga telah dilakukan program eco bhineka yakni
sebuah inisiatif lingkungan dengan pendekatan lintas agama dan pendidikan di Kalbar.
"Komitmen kepedulian lingkungan juga kami konkretkan dengan membentuk eco bhineka yang membangun kesadaran lingkungan dengan pendekatan lintas agama dan pendidikan," ungkapnya.
Keduanya juga ada harapan agar kerjasama Muhammadiyah dan LDII menjadi model sinergi antarormas Islam dalam membangun masyarakat yang mandiri, sehat, dan berwawasan lingkungan, serta mampu menjadi solusi atas krisis ekologi yang kian mengkhawatirkan.