LDII Jatim dan BKKBN Jatim Jalin Kerja Sama Tekan Stunting

Gresik, 28 Juli 2024 – DPW LDII Jawa Timur resmi menjalin kerja sama dengan BKKBN Jawa Timur untuk mendukung program penurunan angka stunting. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di kantor DPD LDII Gresik, Minggu (27/7).

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, menekankan pentingnya keterlibatan ormas keagamaan seperti LDII. “LDII memiliki jaringan yang kuat hingga ke tingkat desa dan RT. Ini adalah potensi besar untuk menyebarluaskan informasi dan menggerakkan perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam mencegah stunting,” ujarnya. Ia juga menyebut sejumlah program prioritas BKKBN yang selaras dengan program LDII, “Di antaranya program quick win seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (Sidaya), serta pemanfaatan teknologi melalui Super Apps Keluarga,” pungkasnya.

Ketua DPW LDII Jawa Timur, H Amrodji, menyatakan kesiapan LDII sebagai mitra strategis pemerintah. “LDII siap menjadi mitra strategis pemerintah. Melalui kader wanita kami, yang tersebar hingga tingkat kelurahan. Kami akan terus menyuarakan edukasi keluarga sehat, pola asuh positif, serta gaya hidup bersih dan sehat demi menciptakan keluarga yang berkualitas,” tegasnya. Ia menambahkan kerja sama ini sebagai bagian persiapan Musyawarah Wilayah (Muswil) LDII Jawa Timur pada 30-31 Agustus 2025 di Surabaya.

Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPW LDII Jawa Timur, Emie Santoso, menjelaskan PKS ini sebagai tindak lanjut MoU antara DPP LDII dan BKKBN tahun 2024. “Program-program BKKBN Jawa Timur sangat beririsan dengan program-program pembinaan keluarga di LDII. Kerja sama ini sangat sesuai dalam membangun dan membina keluarga sejak usia dini. Anak usia sekolah dasar, remaja, pranikah, hingga lansia,” jelas Emie. Ia berharap sinergi ini berlanjut hingga tingkat keluarga untuk mewujudkan “generasi Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan tangguh, sebagai pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Penandatanganan PKS diawali pemeriksaan hemoglobin (HB) bagi santri Pondok Pesantren Minhajurosyidin, Gresik. Kegiatan disaksikan daring dan luring oleh Pengurus Wanita LDII kabupaten/kota se-Jawa Timur, guna memperkuat pemahaman tentang pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), gizi seimbang, dan peran keluarga.

Lebih baru Lebih lama