DPD LDII Kabupaten Purbalingga kembali menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda, khususnya remaja putri. Melalui Penggerak Pembina Generus (PPG), mereka menggelar workshop bertajuk “Pengenalan Bumbu Dapur dan Aplikasinya dalam Masakan Tradisional” pada Minggu, 18 Mei 2025.
Kegiatan ini berlangsung serentak di tiga lokasi, yaitu Masjid Sabilul Jannah Desa Karangduren (Kecamatan Bobotsari), Masjid Nurul Huda Desa Selabaya (Kecamatan Kalimanah), serta Masjid Baiturrohmah Kelurahan Penambongan. Pesertanya adalah remaja putri dari usia remaja hingga menjelang pernikahan yang datang dari berbagai wilayah di Purbalingga.
Ketua PPG Purbalingga, Muhammad Afan, menjelaskan pentingnya kegiatan semacam ini untuk membentuk karakter generasi muda. “Kemandirian tidak hanya diajarkan lewat teori, tetapi lewat keterampilan praktis seperti memasak. Ini bagian dari pendidikan karakter yang kami tanamkan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan serupa akan digelar secara rutin sebagai bagian dari program pembinaan jangka panjang.
Dalam kegiatan inti, para peserta berlatih memasak beragam menu tradisional seperti sayur sop, bacem, capcay, bakwan, sambal, hingga telur dadar. Tim Keputrian PPG, yang terdiri dari Windi Resto Ranti, Widya Wahyu Anggraeni, dan Armawatin, memandu jalannya pelatihan. Mereka mengenalkan berbagai jenis bumbu dapur sekaligus mengajarkan teknik dasar memasak.
“Kami ingin para generasi putri LDII tidak hanya tahu nama bumbu, tetapi juga tahu cara menggunakannya. Harapannya, mereka bisa mandiri dan bahkan membuka usaha kuliner kecil-kecilan,” kata Windi Resto Ranti. Ia menekankan pentingnya keterampilan memasak sebagai bekal untuk kehidupan rumah tangga maupun peluang usaha di masa depan.
Workshop ini mendapat respons positif dari peserta. Dalam sesi penilaian, Muhammad Afan turut mencicipi hasil masakan peserta dan memberikan pujian. “Alhamdulillah, semuanya berhasil memasak dengan baik. Bahkan beberapa menu punya rasa yang sangat menonjol,” katanya.
Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Purbalingga, Santosa, turut memberikan apresiasi terhadap program ini. “Kami mengapresiasi inisiatif dari bidang keputrian. Ini langkah nyata mencetak generasi mandiri dan produktif. Harapannya, dari pelatihan ini lahir wirausaha muda di bidang kuliner yang inovatif,” ujarnya.
Ke depan, LDII Purbalingga akan terus memprioritaskan pembinaan remaja putri sebagai bagian dari strategi mencetak generasi unggul. “Kegiatan seperti workshop memasak ini menjadi bagian dari program jangka panjang untuk membentuk generasi yang tidak hanya religius, tetapi juga cakap dan mandiri dalam kehidupan sosial dan ekonomi,” tutup Santosa.