Sampit, (21/5) - DPD LDII Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menerima kunjungan akademisi dari Jakarta dalam rangkaian riset kebangsaan. Kunjungan ini dipimpin oleh DR. Ahmad Ali MD, MA, dosen pascasarjana PTIQ Jakarta sekaligus penulis buku Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jama’ah LDII. Turut hadir dalam rombongan: H. Dwi Pramono, Lc (Departemen Pendidikan dan Dakwah DPP LDII), Zia Abdul Aziz, M.Kes, dan Aris Wijaya, ST (pengurus DPW LDII Kalimantan Tengah), serta H. Mohammad Riyan dan Mohammad Choiri dari Biro Pendidikan dan Dakwah DPW LDII Kalimantan Tengah.
Pertemuan di aula lantai dua kantor sekretariat DPD LDII Kotim ini menutup rangkaian kunjungan selama enam hari yang menelusuri dinamika LDII di Kalimantan Tengah. Rombongan sebelumnya telah berdialog dengan birokrat, akademisi, tokoh adat, tokoh agama, dan organisasi masyarakat Islam di Palangkaraya dan sekitarnya.
Dr. Ahmad Ali menyampaikan, kunjungan ini merupakan bagian dari riset untuk buku ketiganya yang mengangkat kontribusi LDII dalam pembangunan karakter generasi muda Indonesia. Sebelumnya, ia telah menerbitkan dua buku, yakni Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jama’ah LDII dan Model, Corak, dan Sistem Pendidikan LDII dalam Platform Profesional Religius.
“LDII memiliki nilai positif yang patut dicontoh, terutama melalui program TRI SUKSES Generasi Muda (Generus), yaitu alim-fakih, berakhlakul karimah, dan mandiri. Ini menjadi pondasi penting dalam menyiapkan generasi religius yang profesional dan nasionalis,” ujar Ahmad Ali dalam tausiyah setelah makan siang bersama pengurus LDII Kotim.
Ia menambahkan, “Kami menggali dinamika perkembangan LDII di Kalimantan Tengah tantangannya, serta perannya dalam menanamkan nilai kebangsaan kepada warganya.”
Kunjungan ini disambut positif oleh Dasuki, S.Pd, Ketua DPD LDII Kotim. “Kami mendukung upaya Dr. Ahmad Ali, M.A mendokumentasikan sistem pendidikan dan nilai kebangsaan LDII. Publikasi ilmiah seperti ini bisa menghapus stigma negatif sekaligus memperkenalkan kontribusi LDII untuk masyarakat,” katanya.
Sinergi antara lembaga keagamaan dan akademisi seperti ini menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat fondasi karakter bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Ahmad Ali menutup kunjungannya di Sampit dengan mengunjungi Tugu Perdamaian di Bundaran Islamic Center. “Berkunjung ke Kalimantan Tengah tidak lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke Sampit dan mengunjungi TUGU PERDAMAIAN di bundaran Islamic Center untuk mengenang tragedi kerusuhan antar etnis tahun 2001,” pungkasnya (amar/kim)