Palangka Raya — Cendekiawan Muslim dari Nahdlatul Ulama (NU), Dr. Ahmad Ali MD, M.A., melanjutkan rangkaian silaturahmi dalam rangka riset akademiknya dengan menemui Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Prof. Elly Embang, serta Pendeta Ayang Setiawan Tundan dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Pertemuan ini menjadi bagian penting dari proses penulisan buku ketiga Ahmad Ali yang mengusung tema “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Masyarakat.” Dalam risetnya kali ini, ia menggali pandangan dari tokoh-tokoh lintas iman dan budaya untuk memperoleh perspektif yang lebih utuh dan objektif terhadap kiprah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di tengah masyarakat majemuk.
“Kita bisa melihat melalui indikator yang ada perkembangannya seperti apa, dinamika, tantangannya, dan ini spesifik khusus terkait kenasionalismean serta peran dakwah LDII,” ujar Dr. Ahmad Ali, yang juga dosen di Universitas PTIQ Jakarta.
Ia menilai bahwa membangun komunikasi dengan tokoh adat dan pemuka agama di luar komunitas Islam menjadi langkah strategis untuk memahami sejauh mana pendekatan dakwah LDII diterima dan dipersepsikan di masyarakat luas. Menurutnya, silaturahmi ini juga menjadi cermin komitmen LDII terhadap dakwah yang moderat dan berwawasan kebangsaan.
Sebagai informasi, Ahmad Ali sebelumnya telah menerbitkan dua buku akademik yang mengkaji LDII secara mendalam. Buku pertamanya berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII,” hasil riset yang mengidentifikasi sebelas nilai kebajikan dalam komunitas LDII, mulai dari amal saleh hingga kemandirian.
Buku kedua yang ditulisnya bertajuk “Model, Corak dan Sistem Pendidikan di LDII dalam Platform Profesional Religius.” Buku ini menjadi kelanjutan dari kajian sebelumnya, dengan fokus pada sistem pendidikan yang diterapkan LDII sebagai wujud pengembangan sumber daya manusia yang unggul dalam aspek religius dan profesional.
Dalam proses penulisan kedua buku tersebut, Ahmad Ali melakukan riset lapangan dan observasi langsung ke berbagai daerah, termasuk Palangka Raya, untuk menggali dinamika internal LDII secara faktual.
Upaya ini menunjukkan konsistensi Ahmad Ali dalam memberikan pemahaman yang objektif dan mendalam mengenai LDII, sekaligus menjembatani hubungan antarumat beragama dalam bingkai persatuan dan nasionalisme.