Kebumen (6/4) – Kerukunan beragama dan toleransi menjadi kunci penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal inilah yang tercermin dalam perayaan Idul Fitri 1446 H di Kabupaten Kebumen, di mana para pemuka agama dari berbagai agama saling bersilaturahmi.
Pada Senin (31/3), sejumlah tokoh agama Kristen dan Katolik mengunjungi kediaman Ketua DPD LDII Kabupaten Kebumen, Gunardi, di Desa Plarangan. Di antara mereka yang hadir adalah Ketua Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kebumen Hardi Nugroho, perwakilan Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Badan Kerja Sama Gereja Kabupaten (BKSGK), Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), serta sejumlah pendeta dan Romo dari Gereja Katolik Kebumen.
Menurut Hardi Nugroho, tujuan kedatangan mereka adalah untuk mempererat silaturahmi dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri, sebagai wujud toleransi antar umat beragama. “Kegiatan ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Agar Kebumen tercinta benar-benar menjadi kota yang semakin toleran, inklusif dalam moderasi keagamaannya,” ujar Hardi.
Sementara itu, Gunardi, mewakili keluarga besar LDII Kebumen, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan para pemuka agama tersebut. Ia menegaskan bahwa perayaan Idul Fitri merupakan momentum yang tepat untuk saling berkomunikasi, berinteraksi, dan bersinergi dalam mempererat persahabatan serta persaudaraan demi menjaga persatuan bangsa.
“Mewujudkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama caranya dengan melakukan banyak dialog antar umat beragama, komunikasi intensif, bergaul, menghargai keberagaman, mensyukuri perbedaan yang ada, dan bisa bekerja sama. Itulah yang terus kita lakukan di Kebumen, dan hari ini salah satu bentuk wujudnya,” kata Gunardi.
Gunardi juga menambahkan, bahwa silaturahmi ini terbuka untuk semua dan sangat berarti bagi LDII Kebumen. “Terima kasih atas kehadiran para pemuka agama di kediaman kami. Sungguh ini membahagiakan kami,” tandasnya.
Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Kebumen, Agus Septadi, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, silaturahmi antar tokoh agama merupakan bukti nyata kerukunan umat beragama yang ada di Kebumen.
“Terkait dakwah, monggo yang penting merangkul jangan memukul, mengajak jangan mengejek, menghormati jangan menyakiti. Bhinneka Tunggal Ika telah disepakati, mari kita berlomba-lomba meningkatkan kesalehan sosial masing-masing,” pungkas Agus.