Makassar (3/3) – DPW LDII Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali berpartisipasi dalam kegiatan pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 H. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (28/2) sore ini bertempat di lantai empat Apartemen Delft, Center Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Sulsel.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Ali Yafie, yang turut mencoba mengamati hilal dengan menggunakan teropong milik LDII Sulsel yang mengarah ke ufuk timur, tempat terbenamnya matahari.
Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan, Asdar Mattiro, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ormas dalam pengamatan hilal ini. “Ini sebagai bentuk kepedulian dari Kementerian Agama Sulawesi Selatan untuk merangkul dan mengajak ormas Islam, termasuk LDII, untuk berkiprah dalam kegiatan-kegiatan keagamaan,” ungkap Asdar.
Asdar menambahkan bahwa kegiatan rukyatul hilal merupakan bagian penting dalam penentuan awal bulan Ramadan, yang berkaitan langsung dengan ibadah umat Islam. “Kami berupaya maksimal dengan mengerahkan segala potensi yang ada, baik personil yang sudah mengikuti pelatihan rukyatul hilal maupun peralatan yang kami punya. Tujuannya untuk mendukung program Kementerian Agama Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Keikutsertaan LDII dalam pengamatan hilal ini bukan kali pertama, melainkan telah berlangsung beberapa tahun sebelumnya. Asdar berharap, “Tahun depan kami harapkan bisa dilibatkan lagi agar kami sebagai ormas Islam bisa memberikan sumbangsih sehingga menjadi amal jariah.”
Lebih lanjut, Asdar menekankan pentingnya sinergi antara program kerja LDII dengan Kementerian Agama Sulawesi Selatan. “Setiap kegiatan yang melibatkan ormas Islam, maka kami berharap bisa dilibatkan. Kami akan mendukung penuh untuk mensukseskan program-program Kementerian Agama Sulawesi Selatan termasuk asta cita Presiden RI. Insya Allah LDII siap mendukung penuh,” sebut Asdar.
Asdar juga menyampaikan rencana untuk segera beraudiensi dengan Kepala Kementerian Agama Sulawesi Selatan guna membahas kerjasama lebih lanjut, termasuk pengentasan buta aksara Al-Quran dan mengatasi masalah sosial di masyarakat. “Mubalig dari LDII siap diturunkan,” tegasnya.
Kehadiran berbagai pejabat dalam kegiatan ini, seperti Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, serta sejumlah ketua ormas Islam dan mahasiswa Prodi Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar, semakin menambah nilai penting dari pengamatan hilal ini.
Asdar berharap ke depan LDII Sulawesi Selatan dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam urusan umat, baik di Sulawesi Selatan maupun di Indonesia secara umum. “Insya Allah LDII Sulawesi Selatan akan mengadakan pelatihan rukyatul hilal bekerjasama dengan BMKG, Badan Hisab Rukyat, dan Kanwil Kementerian Agama,” tutupnya.