Sampit, (23/2) – Mentari belum sepenuhnya naik ketika warga LDII Sampit mulai berdatangan ke kompleks Masjid Barokah. Dengan penuh semangat, mereka bersiap menjalankan amal sholih bersama—mengerjakan pengecoran pondasi Gedung Serba Guna. Langit mendung tak menyurutkan langkah mereka. Justru, suasana teduh menambah kenyamanan saat mereka bekerja.
Dua mesin molen dinyalakan, mengaduk campuran semen, pasir, dan koral dengan ritme yang harmonis. "Bismillah, ayo kita mulai!" seru salah satu peserta dengan suara lantang, menyulut semangat yang menjalar ke semua yang hadir. Masing-masing memiliki tugasnya: ada yang mengangkut material, ada yang bertugas di mesin molen, dan ada yang membawa adukan menggunakan arco ke lokasi pengecoran. Tak ada yang berpangku tangan—semua bahu-membahu dalam harmoni gotong royong.
Namun, sekitar pukul 09.15 WIB, sebuah kendala muncul. Salah satu mesin molen tiba-tiba berhenti berputar. Sejumlah warga dengan sigap mencoba memperbaikinya, namun upaya mereka belum membuahkan hasil. Meski demikian, tak ada keluhan yang terdengar. Warga tetap bekerja dengan satu mesin yang tersisa, mempercepat langkah agar pekerjaan tetap berjalan sesuai rencana.
Tak lama berselang, pukul 10.00 WIB, seorang teknisi akhirnya tiba. Dengan cekatan, ia memperbaiki mesin yang sempat mogok. Sorak syukur menggema ketika mesin kembali menyala. "Alhamdulillah!" ujar salah satu warga penuh antusias. Kini, dua mesin kembali bekerja, dan semangat yang tak pernah surut membawa mereka lebih giat menyelesaikan tugas.
Keringat bercucuran di wajah mereka, namun senyum tetap mengembang. Semangat kebersamaan semakin terasa, membuktikan bahwa kerja keras dan keikhlasan adalah kunci dari gotong royong yang sesungguhnya.
Sementara itu, di sudut lain, ibu-ibu dan remaja puteri tak kalah sibuk. Mereka menyiapkan makanan ringan dan minuman, baik yang panas maupun dingin, untuk menjaga energi para bapak dan pemuda. Tidak hanya tenaga yang disumbangkan, tetapi juga kebersamaan dan kehangatan yang semakin mempererat ikatan di antara mereka.
Akhirnya, sekitar pukul 12.30 WIB, pengecoran tuntas. Kelelahan seolah sirna saat warga berkumpul menikmati hidangan yang telah disiapkan: seporsi soto Banjar yang menggugah selera. Obrolan penuh tawa mengisi siang itu, menutup kegiatan dengan rasa syukur dan kebanggaan atas kerja keras bersama.
Insiden mesin mogok tak sedikit pun menyurutkan semangat warga LDII Sampit. Justru, rintangan ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan gotong royong mampu mengatasi segala tantangan. Semangat mereka tetap menyala, menginspirasi bahwa kerja sama dan ketulusan hati selalu membawa berkah.