Sampit – Menutup tahun 2024, generasi muda LDII Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar acara pengajian di Masjid Barokah, Sampit. Dalam tradisi yang semakin jarang ditemui di kalangan generasi muda saat malam pergantian tahun, para remaja LDII justru memilih untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, jauh dari hingar-bingar perayaan yang umumnya diisi dengan foya-foya.
Bertempat di Masjid Barokah, yang terletak di Jalan Gunung Slamet, Sampit, pengajian berlangsung dengan penuh khidmat. Acara ini dimulai pada pagi hari dan berlanjut hingga malam, dengan rangkaian kegiatan yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengajian biasa, tetapi juga merupakan usaha untuk menjaga para remaja dari pengaruh negatif yang sering kali melanda pada malam tahun baru.
Ketua Generasi Muda LDII Kotawaringin Timur, Taufik Hidayat, membuka acara dengan mengajak peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh perhatian. “Malam ini kita mulai dengan mengaji dalil-dalil tentang peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjaga diri dari pengaruh rusaknya dunia,” ujarnya dengan semangat.
Materi pengajian disampaikan oleh Harianto, salah satu dewan guru LDII di Sampit. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga ciri khas seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari. "Sebagai orang beriman, kita harus memiliki ciri khas yang membedakan kita dengan orang yang tidak beriman. Ciri khas itu harus dijaga dengan baik,” ujarnya. Harianto juga mengupas tuntas tentang cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam, dengan menekankan pentingnya wanita untuk menutup aurat dan laki-laki untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, terutama dalam hal berpakaian yang tidak menutupi mata kaki.
Pada pagi hari sebelum, Ahmad Choirin, salah satu Dewan Penasehat LDII Kabupaten Kotawaringin Timur, juga menyampaikan pesan penting. “Acara ini bukan untuk merayakan tahun baru seperti yang banyak dilakukan remaja di luar sana, namun lebih sebagai upaya dari para pengurus untuk menjaga dan membentengi remaja agar terhindar dari foya-foya yang seringkali dilakukan dalam menyambut tahun baru,” ujarnya saat membuka acara pagi.
Rangkaian acara sepanjang hari diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat, mulai dari nasehat agama yang menginspirasi, pengarahan tentang materi pra-nikah, hingga pelatihan praktis seperti cara memandikan bayi dan jenazah. Tak hanya itu, ada juga kegiatan fisik seperti olahraga dan permainan untuk mempererat keakraban di antara para peserta. Selain itu, materi mengenai adab pergaulan yang sesuai dengan tuntunan agama juga menjadi bagian tak terpisahkan dari acara tersebut.
Acara pengajian ini ditutup dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan lomba memasak aneka menu hingga malam hari. Para peserta tidak hanya membawa pulang ilmu agama yang bermanfaat, tetapi juga kenangan indah dari kegiatan yang memperkuat persaudaraan dan meningkatkan ketakwaan.