JOMBANG, 19 Desember 2024 - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu untuk mengembangkan konsep eko-pesantren. Program ini bertujuan menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan lingkungan hidup dan kelestarian alam.
Dosen UGM, Atus Syahbudin, menyatakan bahwa program ini tidak hanya fokus pada kelestarian alam, tetapi juga membangun kesadaran santri terhadap pentingnya merawat lingkungan berdasarkan nilai-nilai Islam. "Santri harus memahami bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bagian dari ibadah."
Program ini meliputi pemetaan kondisi lingkungan, penilaian perilaku santri, dan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah. Atus menekankan pentingnya pemisahan sampah organik dan anorganik untuk mencegah pencampuran yang berdampak negatif pada lingkungan.
Edukasi menjadi prioritas utama dalam program ini. Para santri diajarkan langkah-langkah konkret seperti menghemat air dan listrik, membuang sampah pada tempatnya, dan mengurangi penggunaan plastik dan kertas sekali pakai.
Ponpes Gadingmangu memiliki keunggulan dalam penanaman karakter santri dengan pengajaran 29 karakter luhur secara rutin. Hal ini memperkuat pondasi bagi pesantren untuk menjadi pelopor eko-pesantren di wilayahnya.
"Kami percaya dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, pesantren ini dapat menjadi contoh bagi pesantren lainnya," ujar Atus.