GARUT. Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, DPD LDII Kabupaten Garut menggelar serangkaian kegiatan sosial yang meliputi donor darah, penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri, serta layanan kesehatan untuk lansia. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu (30/11), di Kompleks DPD LDII Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Acara tersebut dihadiri oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Garut, Tri Cahyo Nugroho, yang menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan yang sinergis dengan program pemerintah. Dalam kesempatan itu, Tri Cahyo mengatakan, “Kegiatan ini menjadi bukti kolaborasi organisasi masyarakat keagamaan dengan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Garut. Ini sangat sejalan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.”
Menurut Tri Cahyo, inisiatif yang diambil oleh LDII, seperti pemeriksaan kesehatan untuk lansia, penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri, dan kegiatan donor darah, sangat penting untuk mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi program rutin bulanan yang membantu pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan, dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Dengan kolaborasi seperti ini, kami optimis target penurunan angka stunting dapat tercapai,” lanjutnya. Tri Cahyo juga menjelaskan bahwa angka stunting di Kabupaten Garut telah mengalami penurunan signifikan dan berada di level pertengahan di Jawa Barat.
Ketua DPW LDII Jawa Barat, Dicky Harun, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi DPP LDII kepada seluruh DPW dan DPD di Indonesia untuk menggelar program pengabdian masyarakat, memperingati Hari Kesehatan Nasional. “Hari ini adalah puncak peringatan HKN yang digelar di berbagai daerah, termasuk Garut, Sukabumi, Karawang, dan Sumedang,” jelasnya.
Program ini merupakan implementasi dari “Program 3K” yang diinisiasi LDII, yang menitikberatkan pada karya, kontribusi, dan komunikasi. Dicky menjelaskan, “Kami menciptakan karya melalui program pengabdian masyarakat, berkontribusi melalui kegiatan sosial seperti donor darah yang hasilnya disalurkan ke PMI, dan membangun komunikasi aktif dengan pemerintah, MUI, serta elemen masyarakat lainnya.”
Ia menegaskan bahwa LDII tidak hanya fokus pada dakwah keagamaan, tetapi juga peduli terhadap persoalan sosial, kesehatan, dan kemasyarakatan. Dicky berharap kegiatan sosial ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, “Selain donor darah, kami juga memiliki rencana lain seperti sunatan massal yang biasa digelar pada bulan Agustus,” imbuhnya.
Ketua DPD LDII Kabupaten Garut, E. Sugiri, juga menjelaskan bahwa program kesehatan yang dilakukan LDII telah dimulai sejak pandemi Covid-19 melalui vaksinasi massal. Kini, program bakti sosial terus berlanjut, termasuk kegiatan donor darah, pemeriksaan kesehatan lansia, dan penyuluhan pencegahan stunting bagi remaja putri. “Remaja putri adalah calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Upaya pencegahan stunting sejak dini sangat penting untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045,” tegas Sugiri.
Sugiri juga mengungkapkan bahwa LDII berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendukung pencapaian visi Indonesia sehat melalui program kesehatan yang terencana. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sekaligus menjadi bagian dari sinergi bersama pemerintah untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Melalui kegiatan yang diadakan, LDII Kabupaten Garut menunjukkan komitmen kuat dalam membantu pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau dan efektif. Dengan kolaborasi yang erat antara masyarakat, organisasi, dan pemerintah, diharapkan Indonesia semakin mendekati visi kesehatan yang lebih baik, terutama di Kabupaten Garut.