Jakarta (16/11). DPP LDII dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN), mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Ormas Islam tersebut juga mendorong pemanfaatan tanaman herbal sebagai langkah pertolongan pertama dalam perawatan kesehatan mandiri.
Terkait peringatan HKN, warga LDII menggelar berbagai kegiatan bakti sosial dan edukasi kesehatan, sebagai wujud pengabdian terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.
Ketua DPP LDII Rubiyo, yang juga Profesor Riset Tanaman Perkebunan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan pentingnya memanfaatkan tanaman herbal sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan yang alami dan sederhana. “Penggunaan tanaman herbal sebagai langkah pertama sebelum berobat ke dokter dapat menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya. Dengan ini, diharapkan masyarakat terbiasa melakukan perawatan kesehatan secara alami,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa LDII melalui “8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa” sebagai program prioritas, berkomitmen mendorong pola hidup sehat dan pemanfaatan tanaman herbal sebagai upaya pembentukan sumberdaya manusia yang profesional dan religius, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. “Kesehatan yang baik adalah fondasi utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SDM yang sehat memiliki kemampuan lebih dalam belajar, bekerja, dan berkarya secara optimal,” lanjut Rubiyo.
Sementara itu, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII, Muslim Tadjuddin Chalid, menyatakan menjaga kesehatan bisa dimulai dari gaya hidup sehari-hari. Muslim Tajudin yang juga merupakan dokter spesialis anestesi ini menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi dengan memperhatikan asupan sayur, buah, dan porsi makan yang tepat.
“Hindari makanan yang digoreng, batasi konsumsi gula dan garam. Pola makan seimbang membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah risiko penyakit kronis,” ungkapnya.
Selain menjaga kesehatan fisik, ia juga menyoroti manfaat dari gaya hidup sehat dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosional. “Tubuh yang sehat membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih mudah, sehingga meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup,” tambahnya.
Dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional tahun ini, LDII melaksanakan berbagai kegiatan bakti sosial di sejumlah wilayah. Di Provinsi Lampung, misalnya, DPW LDII menggelar seminar kesehatan dengan topik “Kesehatan Reproduksi Pranikah,” yang diikuti oleh sekitar 300 generasi muda di Pondok Pesantren Nurul Huda pada Sabtu (9/11). Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, mencegah penyakit menular seksual, serta meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatan reproduksi terhadap kualitas hidup.
Selain itu, DPW LDII Lampung juga mengadakan sosialisasi tentang penyakit kulit Scabies di Perguruan Tri Sukses, Natar, Lampung Selatan. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa-siswi SMP, SMA, dan SMK untuk memberikan edukasi tentang cara mencegah penyebaran penyakit kulit yang umum terjadi di kalangan pelajar.
Sementara itu, pada tanggal 4 dan 29 Oktober 2024, DPW LDII Lampung menyelenggarakan sosialisasi gizi seimbang di Rajabasa dan Kemiling, sebagai bagian dari upaya mendorong konsumsi makanan yang bergizi seimbang di kalangan masyarakat.
Di Jawa Barat, DPW LDII Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Pemerhati Kanker Indonesia (YPKI) mengadakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks pada Minggu (3/11) di Kantor Sekretariat DPW LDII Jawa Barat, Jatinangor, Sumedang.
Penyuluhan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan wanita, khususnya deteksi dini kanker serviks, yang menjadi penyebab kematian terbesar kedua bagi wanita setelah kanker payudara. Melalui penyuluhan ini, LDII berharap kaum wanita lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mencegah risiko kanker serviks.
Sementara itu, DPD LDII Kabupaten Banyuwangi juga turut berkontribusi dalam memperingati HKN dengan menggelar Bakti Sosial bersama Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) di beberapa Majelis Taklim binaan LDII pada Minggu (10/11). Acara yang meliputi edukasi, penyuluhan, serta pemeriksaan kesehatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat.
Di Pringsewu, DPD LDII Kabupaten Pringsewu, juga bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) Kabupaten Pringsewu untuk menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Minggu (10/11). Acara itu mengusung tema “Peningkatan Gizi & Kesehatan bagi Calon Pengantin dan Pasangan Usia Muda”. Kegiatan tersebut diadakan di Masjid Nur Hasan, Pekon Adiluwih, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan dan gizi seimbang. Terutama bagi calon pengantin serta pasangan usia muda sebagai langkah pencegahan stunting. Sosialisasi ini juga merupakan tindak lanjut arahan FKKI pusat agar FKKI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota mengadakan kegiatan serupa.
Selain itu, LDII juga mendorong masyarakat untuk menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang meliputi aktivitas fisik, konsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan lingkungan. “Gerakan ini merupakan upaya kolektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ungkap Muslim.
Dalam rangkaian ini, DPP LDII juga melaksanakan “Workshop Kepanitiaan Bakti Sosial Kesehatan Nasional” pada Sabtu (19/10) sebagai wadah koordinasi antara pengurus LDII di berbagai daerah. Workshop ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan efisiensi pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan dalam rangka HKN tahun 2024.
Rubiyo berharap kegiatan bakti sosial yang dilakukan LDII dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. “Kami berharap melalui koordinasi yang baik, kegiatan bakti sosial ini dapat berdampak besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, sehingga akan mendukung penciptaan sumber daya manusia yang unggul untuk kemajuan bangsa,” tegasnya.
Dengan semangat Hari Kesehatan Nasional 2024 yang mengusung tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” LDII menegaskan bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama yang bisa dicapai melalui upaya kolektif dan berkelanjutan. Melalui pemanfaatan tanaman herbal dan penerapan gaya hidup sehat, LDII berkomitmen mendukung terbentuknya SDM yang profesional religius sebagai langkah nyata menuju visi Indonesia Emas 2045.