Jarwal, salah satu distrik terkenal di Makkah, menawarkan perpaduan unik antara sejarah Islam yang kaya dan denyut kehidupan para peziarah. Kawasan pusat ini menyimpan situs-situs bersejarah seperti Sumur Tuwa yang legendaris dan Istana Qasr Bin Sulaiman yang megah.
Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan
Sumur Tuwa yang terkenal menjadi saksi bisu perjalanan Nabi Muhammad SAW. Konon beliau menggunakan air sumur ini untuk bersuci sebelum memasuki Makkah pada peristiwa Fathu Makkah. Tak heran, para peziarah banyak yang berkunjung ke sumur ini sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju Masjidil Haram.
Dahulu, Jarwal juga terkenal dengan keberadaan souk tradisionalnya. Kawasan ini menjadi pusat perdagangan bagi para penduduk Makkah. Berbagai macam barang seperti dupa, buah-buahan, sayur-sayuran, hingga pakan ternak dan domba diperjualbelikan di sini. Meski sebagian besar aktivitas perdagangan kini beralih ke Kaakiya, beberapa pedagang masih bertahan di Jarwal, terutama penjual makanan untuk merpati.
Transformasi Jarwal: Dari Kebun ke Kawasan Haji
Menurut para penduduk setempat, Jarwal dulunya merupakan area perkebunan sebelum diubah menjadi pemukiman. Kawasan ini semakin ramai setelah dijadikan lokasi pasar sayur pindahan dari dekat Masjidil Haram. Pasar ini pun menjadi tujuan utama para Badui untuk membeli kebutuhan mereka seperti dupa, bahan makanan, kopi, dan kapulaga.
Keberadaan Jarwal juga tak lepas dari sejarah transportasi. Salah satu pangkalan taksi tertua di Makkah terletak di sini, yang dulunya melayani perjalanan ke Jamoom dan Wadi Fatima.
Pusat Penunjang Ibadah Haji
Kedekatan Jarwal dengan Masjidil Haram membuatnya berperan penting dalam penyelenggaraan ibadah haji. Saat ini, sekitar 90% bangunan di Jarwal adalah tempat tinggal para jemaah haji. Sebagian lainnya merupakan menara hunian modern. Perlu diketahui bahwa sekitar 70% wilayah Jarwal dulunya dialihfungsikan untuk perluasan Masjidil Haram.
Selain itu, Jarwal juga menjadi lokasi berbagai fasilitas pendukung ibadah haji, seperti unit pendingin udara Masjidil Haram, generator listrik, tempat pengelolaan sampah, serta penyimpanan bahan bakar dan air.
Untuk menuju Masjidil Haram dari Jarwal, Anda dapat menggunakan layanan bus shalawat yang telah disediakan. Berikut adalah petunjuk rutenya:
Naik Bus Shalawat
- Temukan halte bus shalawat terdekat di Jarwal.
- Naik bus dengan rute Jarwal - Syib Amir, yang memiliki warna hitam dengan nomor 4.
Perjalanan Menuju Masjidil Haram
- Bus akan membawa Anda ke terminal Syib Amir yang terletak di sebelah utara Masjidil Haram.
Dari Terminal Syib Amir
- Setelah tiba di terminal Syib Amir, Anda akan berjalan kaki sekitar 200 meter menuju Masjidil Haram.
- Anda dapat masuk melalui Bab al-Marwah atau Bab as-Salam untuk memulai ibadah tawaf.
Kembali ke Jarwal
- Setelah selesai melakukan ibadah, Anda dapat kembali ke terminal Syib Amir dan menaiki bus shalawat yang sama untuk kembali ke Jarwal.
Layanan bus shalawat ini beroperasi selama 24 jam, sehingga memudahkan Anda untuk pergi dan pulang dari Masjidil Haram kapan saja. Pastikan untuk memeriksa jadwal bus dan berangkat lebih awal untuk menghindari keterlambatan, terutama pada saat-saat sibuk.
HOTEL di Sekitar JARWAL