Jakarta, 8 April 2024 – Di penghujung bulan Ramadan, pertanyaan tentang kapan Idul Fitri 1445 Hijriah tiba kembali menghangat di tengah umat Islam Indonesia. Jawabannya, seperti tahun-tahun sebelumnya, akan ditentukan melalui Sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Sidang Isbat tahun ini akan dilangsungkan pada Selasa, 9 April 2024, di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta. Di momen ini, berbagai pihak, termasuk Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, akan berkumpul untuk meneliti data hisab dan rukyatulhilal dalam menentukan awal bulan Syawal.
Menanti Posisi Hilal
Berdasarkan data hisab, ijtimak (konjungsi bulan dan matahari) terjadi pada 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB. Data ini menunjukkan bahwa visibilitas hilal memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Namun, penetapan awal bulan Syawal tidak hanya didasarkan pada perhitungan hisab. Pemantauan hilal di berbagai provinsi juga menjadi bagian penting dalam proses ini. Tim Kemenag akan dikirim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk mengamati apakah hilal terlihat atau tidak.
Lebih dari Sekedar Penetapan Formal
Sidang Isbat, meskipun merupakan penetapan formal sesuai undang-undang, memiliki makna yang lebih dalam. Forum ini menjadi wadah silaturahmi dan literasi bagi umat Islam, serta ruang musyawarah bagi berbagai organisasi masyarakat Islam, pakar falak dan astronomi, dan lembaga terkait lainnya.
Di sinilah esensi persatuan umat Islam diteguhkan. Kerjasama dan musyawarah menjadi kunci dalam menentukan waktu ibadah puasa dan berhari raya, demi terciptanya kebersamaan dan keharmonisan di tengah masyarakat.
Menanti Hasil dengan Khusyuk
Menjelang Sidang Isbat, umat Islam di Indonesia diimbau untuk tetap khusyuk dalam menjalankan ibadah Ramadan. Doa dan harapan dipanjatkan agar Allah SWT memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menentukan awal bulan Syawal.
Keputusan Sidang Isbat, apapun hasilnya, patut diterima dengan lapang dada dan penuh rasa syukur. Kebersamaan dan persatuan umat Islam dalam menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah adalah esensi yang tak kalah penting dari perayaan itu sendiri.