Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Sidang ini akan dihelat secara hybrid, daring dan luring.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengatakan bahwa sidang ini merupakan layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib menambahkan bahwa Sidang Isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam. Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib. Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag.
Selaras dengan keutamaan ramadhan, LDII melalui DPP menggaungkan serta mengajak warga dan seluruh umat muslim merealisasikan Program ibadah 5 Sukses Ramadhan tersebut meliputi :
Sukses Puasa
Pada bulan Ramadhan ini Allah telah mewajibkan kita orang iman untuk berpuasa. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu sekalian bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Ini harus kita sukseskan karena keutamannya luar biasa, yaitu pertama, puasa merupakan kemajiban bagi kita. Kedua, dengan puasa Allah mengampuni semua dosa-dosa kita. Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala dari Allah, maka diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya.” [HR. Bukhari]
Ini menunjukkan bulan Ramadhan ialah bulan penuh ampunan, betapa ruginya kalau kita puasa ternyata dosa kita tidak diampuni oleh Allah, maka rugi besar bagi kita. Waktu puasa ternyata tidak menetapi kewajiban atau melanggar aturan-aturan orang yang berpuasa, seperti ketika berpuasa masih berani berucap dusta, berani berbuat maksiat, walaupun dia berpuasa tetapi puasanya tidak sukses.
Oleh karena itu marilah kita sukseskan puasa Ramadhan ini dengan puasa yang benar-benar mendapat pahala dari Allah, tidak hanya sekedar menahan lapar, tidak hanya menahan dahaga, akan tetapi lebih dari itu kita harus juga menahan hawa nafsu bisa menjaga diri dari kemaksiatan sehingga sukseslah puasa kita. Kita mendapat pahala, ampunan, serta kerahmatan dari Allah sehingga kita akan menjadi orang yang bertaqwa di sisi Allah.
Sukses Shalat Sunah Tarawih
Sudah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah SAW ketika pada bulan Ramadhan meningkatkan ibadahnya. Di antara ibadah Rasulullah SAW yang dikerjakan ialah ibadah shalat malam atau dikenal dengan shalat tarawih. Shalat tarawih telah mempunyai beberapa keutamaan dimana Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berdiri shalat sunah (melaksanakan shalat tarawih) pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan niat untuk mencari pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lewat akan diampuni oleh Allah.”
Allah tidak hanya mengampuni dosa-dosa kita satu tahun, dua tahun, atau lima tahun yang terdahulu, akan tetapi Allah akan mengampuni semua dosa-dosa kita yang telah lampau. Oleh karena itu marilah kita semua yang diberi kesempatan oleh Allah bisa menjumpai bulan Ramadhan ini kita laksanakan betul shalat tarawih dengan sungguh-sungguh.
Sukses Tadarus Al Qur’an
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Maka kita sebagai umat Islam yang sudah lancar bacaannya dapat khatamkan bacaan 30 juz Alquran minimal selama satu kali di bulan Ramadhan, dan yang belum lancar bacaannya diharapkan dapat lebih giat lagi belajar dan berusaha sehingga saat selesai Ramadhan bacaannya sudah lancar dan kemampuan membaca Al-Qur’an juga meningkat.
Sukses Iktikaf dan Lailatul Qadar
Sukses Iktikafnya, terutama di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan untuk meraih Lailatul Qadar. Pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan dapat melaksanakan beribadah semalam suntuk atau Iktikaf di dalam masjid. Lailatul Qadar jatuh diantara sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beribadah dalam Malam Qadar pahalanya melebihi beribadah selama seribu bulan.
Sukses Zakat Fitrah
Menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk membayar zakat fitrah sebelum mengakhiri Ramadhan. karena semua amalan di bulan Ramadhan ini akan sia-sia (tidak sampai kepada Allah) jika Zakat Fitrahnya tidak tertunaikan atau terlambat ditunaikan.
Di dalam suatu riwayat dari Abdullah bin Umar, dia berkata : “Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menyerahkan zakat fitrah sebelum orang melaksanakan sholat Iedul Fitri, dan Rasulullah mewajibkan zakat sebanyak satu so’ gandum atau kurma atau keju kepada laki-laki, wanita, anak kecil, orang tua, orang merdeka atau hamba sahaya dari orang-orang Islam.” (HR. Abu Dawud).
Kewajiban membayar zakat fitrah telah berlaku untuk setiap orang islam, baik bagi bayi yang baru lahir hingga orang tua dan bagi yang miskin maupun yang kaya. Dan ketika saudara kita kesulitan untuk membayar zakat fitrah maka kita turut membantunya agar dapat memenuhi kewajibannya membayar zakat fitrah dan dapat merayakan hari Iedul Fitri.
Dengan sukses menunaikan zakat fitrah, selain memenuhi kewajiban kita sesudah puasa Ramadhan sekaligus membantu hamba Allah yang memerlukan.