Seminar Parenting MDT Bina Insan Prima Sleman

Seminar Parenting MDT Bina Insan Prima Sleman


Bagaimana cara mendidik anak yang berkualitas? Pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak para orangtua, terutama di era digital yang penuh tantangan. Untuk menjawab pertanyaan ini, MDT Bina Insan Prima mengundang Atina Catur Fauziati, pendiri komunitas “Ibu Belajar”, untuk berbagi ilmu tentang parenting skill di seminar yang digelar di Masjid Baitul Aziz Surokerten, Sleman, DIY, pada Sabtu (10/2).

Seminar ini diikuti oleh ratusan orangtua dari wilayah Surokerten dan Selomartani, yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam mengasuh anak. Mereka mendengarkan dengan antusias materi yang disampaikan oleh Atina, yang berisi tentang pentingnya pola pengasuhan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak.

Atina menjelaskan bahwa pola pengasuhan yang baik harus memperhatikan aspek-aspek seperti komunikasi, kreativitas, kemandirian, keterampilan sosial, dan kecerdasan emosional anak. Ia juga menekankan bahwa orangtua harus menjadi teladan bagi anak-anak, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orangtua.

“Anak-anak adalah amanah dari Allah yang harus kita rawat dan didik dengan sebaik-baiknya. Kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang berkualitas, beriman, dan bertaqwa,” ujar Atina.

Seminar ini mendapat respons positif dari para peserta, yang merasa mendapat manfaat dari materi yang disampaikan. Salah satu peserta, Sunarti, mengaku senang bisa mengikuti seminar ini. Ia berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat di rumah.

“Saya merasa terbuka mata saya tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik. Saya ingin mencoba menerapkan pola asuh yang sesuai dengan karakter anak saya. Saya berharap anak saya bisa menjadi anak yang sholeh dan sholehah,” kata Sunarti.

Seminar ini merupakan salah satu program dari MDT Bina Insan Prima, yang merupakan lembaga pendidikan nonformal yang bernaung di bawah LDII Sleman. MDT Bina Insan Prima bergerak di bidang pendidikan karakter dan keagamaan bagi anak-anak usia sekolah.

Post a Comment

Previous Post Next Post