Kisah Abu Nawas Mencari Cinta

Kisah Abu Nawas Mencari Cinta


Konon, Abu Nawas adalah seorang tokoh cerita rakyat yang terkenal dengan kecerdasan dan kelucuannya. Dia sering membuat ulah yang membuat orang tertawa atau terkejut. Salah satu kisahnya adalah ketika dia mencari cinta.

Suatu hari, Abu Nawas merasa kesepian dan ingin mencari seorang istri yang cantik dan baik hati. Dia pergi ke pasar dan melihat banyak wanita yang berjualan atau berbelanja. Dia mencoba mendekati beberapa wanita yang menurutnya menarik, tetapi semuanya menolaknya dengan alasan yang berbeda-beda. Ada yang bilang dia terlalu miskin, terlalu tua, terlalu jelek, atau terlalu nakal.

Abu Nawas tidak putus asa dan terus mencari wanita yang mau menerimanya. Dia melihat seorang wanita yang sedang duduk di dekat sebuah sumur. Wanita itu tampak cantik dan sederhana. Abu Nawas mendekatinya dan berkata, “Hai, cantik. Apa kabar? Bolehkah saya mengajak Anda berkenalan?”

Wanita itu menoleh dan tersenyum. Dia berkata, “Baik-baik saja. Siapa Anda?”

“Saya Abu Nawas, seorang sastrawan dan pelawak. Saya sedang mencari cinta. Apakah Anda mau menjadi istri saya?” Abu Nawas berkata dengan polos.

Wanita itu terkejut dan tertawa. Dia berkata, “Anda lucu sekali. Bagaimana Anda bisa begitu cepat mengajak saya menikah? Anda tidak tahu apa-apa tentang saya.”

“Ah, itu tidak masalah. Yang penting Anda cantik dan baik hati. Saya yakin Anda adalah wanita yang tepat untuk saya. Apa Anda mau menerima saya?” Abu Nawas berkata dengan penuh harap.

Wanita itu menggeleng dan berkata, “Maaf, saya tidak bisa menerima Anda. Saya sudah punya suami. Dia sedang bekerja di ladang. Dia akan segera pulang. Anda harus pergi sekarang sebelum dia melihat Anda.”

Abu Nawas merasa kecewa dan bingung. Dia berkata, “Oh, begitu. Saya minta maaf. Saya tidak tahu Anda sudah berumah tangga. Tapi, mengapa Anda duduk di sini sendirian? Apakah Anda tidak bosan?”

Wanita itu menjawab, “Saya duduk di sini karena saya sedang menunggu suami saya. Dia selalu membawa air dari sumur ini untuk minum dan mandi. Saya suka menemani dia. Saya tidak bosan. Saya bahagia bersama suami saya. Dia adalah cinta sejati saya.”

Abu Nawas terdiam dan merenung. Dia berkata dalam hati, “Wah, wanita ini memang istimewa. Dia sangat mencintai suaminya. Dia tidak peduli dengan harta atau ketampanan. Dia hanya peduli dengan kebahagiaan bersama. Inilah cinta yang sebenarnya. Sayang, dia sudah milik orang lain.”

Abu Nawas kemudian bangkit dan pamit. Dia berkata, “Baiklah, saya mengerti. Saya menghormati Anda dan suami Anda. Saya harap Anda berdua selalu bahagia. Terima kasih atas waktunya. Selamat tinggal.”

Wanita itu mengangguk dan berkata, “Terima kasih juga. Selamat tinggal.”

Abu Nawas berjalan menjauh dari wanita itu. Dia masih merasa kesepian, tetapi juga merasa kagum dan iri. Dia berkata dalam hati, “Semoga suatu hari nanti saya bisa menemukan cinta seperti itu. Cinta yang tulus dan setia. Cinta yang membuat hidup lebih berarti.”


Kisah Abu Nawas Mencari Cinta


Hikmah Kisah Abu Nawas Mencari Cinta 

Kisah Abu Nawas mencari cinta ini mengajarkan kita bahwa cinta tidak bisa dipaksakan atau dicari-cari. Cinta akan datang dengan sendirinya pada waktu dan orang yang tepat. Cinta juga tidak melihat status, harta, atau penampilan. Cinta melihat hati dan jiwa.

Cinta yang sejati adalah cinta yang saling mencintai dan saling percaya. Pasangan suami istri harus saling memperhatikan antara satu dengan lainnya. Mereka harus merasa saling memiliki dalam mengarungi kehidupan ini. Mereka harus bersama dalam suka dan duka, dalam senang dan sedih, dalam sehat dan sakit.

Cinta yang sejati juga adalah cinta yang menghormati dan menghargai. Pasangan suami istri harus saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing. Mereka harus saling menghargai pendapat dan perasaan masing-masing. Mereka harus saling mendukung dan memberi semangat masing-masing.

Cinta yang sejati juga adalah cinta yang bersih dan halal. Pasangan suami istri harus menjaga kehormatan dan kesucian diri dan pasangannya. Mereka harus menjauhi segala hal yang bisa merusak hubungan mereka. Mereka harus menjalin hubungan yang sesuai dengan syariat dan ajaran agama.

Itulah cinta yang sejati. Cinta yang membuat kita bahagia di dunia dan akhirat. Cinta yang membuat kita dekat dengan Allah SWT. Cinta yang membuat kita menjadi manusia yang lebih baik.

Semoga kita semua bisa mendapatkan cinta yang sejati. Semoga kita semua bisa menjaga cinta yang sejati. Semoga kita semua bisa meneladani cinta yang sejati.

Post a Comment

Previous Post Next Post