JAKARTA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 7-9 November 2023 di Jakarta. Rakernas ini merupakan agenda rutin LDII untuk mengevaluasi dan mempertajam program kerja yang telah dicanangkan sejak Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII pada tahun 2018.
Salah satu tujuan Rakernas ini adalah untuk melihat visi dan misi para calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2024. LDII ingin mengetahui bagaimana solusi yang ditawarkan oleh para capres untuk mengatasi berbagai masalah bangsa, khususnya dalam rangka menyambut era Indonesia Emas 2045.
“Kami memandang pemaparan mereka sangat penting, untuk mencari solusi berkelanjutan untuk menyambut era tinggal landas 100 tahun Indonesia,” papar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat jumpa awak media di Gedung DPP LDII, Jakarta, pada Minggu (5/11).
Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera pada usia 100 tahun kemerdekaan. Untuk mencapai hal itu, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, profesional, dan religius, serta mampu menghadapi tantangan global di berbagai bidang.
“Kita masih memiliki persoalan pembangunan SDM terkait pendidikan, kebangsaan, kedaulatan pangan, kemajuan teknologi, perubahan iklim, dan berbagai masalah yang harus diselesaikan untuk menjadikan Indonesia negara maju pada usia 100 tahun nanti,” tegas KH Chriswanto.
Untuk itu, LDII telah merumuskan “8 Program Kerja LDII untuk Bangsa”, yang meliputi kebangsaan, keagamaan, pendidikan umum, kesehatan, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, ekonomi syariah, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.
“Kesemuanya bermuara pada pembentukan SDM profesional religius dan kemajuan bangsa. Kami berupaya menyiapkan SDM untuk menyambut Indonesia Emas 2045, sesuai tema Rakernas ‘Mewujudkan SDM Profesional Religius Dalam Bingkai NKRI Untuk Indonesia Emas 2045’,” ujarnya.
Sebagai contoh, LDII telah melakukan berbagai kegiatan yang mendukung program kerja tersebut, seperti mengadakan pelatihan dan bimbingan keagamaan, menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal, memberikan bantuan kesehatan dan sosial, mengembangkan pertanian dan peternakan halal, menjaga kelestarian alam, mengembangkan usaha mikro, menengah, dan besar berbasis syariah, serta memanfaatkan teknologi digital dan energi baru terbarukan.
“Kami berupaya membantu pemerintah dengan membangun pembangkit listrik mikrohidro di perkebunan teh Jamus di Ngawi. Dan pesantren, bahkan Gedung DPP LDII ini sebagian listriknya menggunakan tenaga surya,” tutur KH Chriswanto.
Selain itu, LDII juga mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan dalam setiap kegiatannya. LDII menghormati dan menghargai perbedaan agama, budaya, suku, dan ras yang ada di Indonesia, serta berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dan Allah menganugerahi kita bisa bersatu, bersaudara, dan memiliki solidaritas yang tinggi sebagai bangsa. Anugerah ini bisa saja hilang, bila bangsa Indonesia tidak merawatnya,” kata KH Chriswanto yang pernah menjadi politisi Golkar Jawa Timur itu.
KH Chriswanto menilai, salah satu ujian bagi kebhinnekaan bangsa Indonesia adalah Pemilu, yang sering kali menimbulkan gesekan dan konflik antara pendukung calon yang berbeda. Ia mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu negatif yang bertujuan untuk memecah belah bangsa.
“Demokrasi kita yang semakin liberal ini, memungkinkan orang saling serang dengan kata-kata di media sosial ataupun media massa. Menampilkan kampanye hitam, untuk menjatuhkan citra pihak lain. Inilah persoalan yang mampu memecah belah bangsa,” keluhnya.
KH Chriswanto menyayangkan, prilaku yang memecah belah persatuan bangsa itu, tidak hanya ditampakkan oleh elit politik, tapi juga sekelompok masyarakat dengan memanfaatkan kegaduhan di tahun politik, “Kami mengingatkan, memecah belah bangsa dengan merugikan pihak lain demi kepentingan pribadi maupun kelompok bertentangan dengan Pancasila, juga setiap agama yang diyakini bangsa Indonesia,” imbuh KH Chriswanto.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat kebhinekaan dengan cara yang positif, seperti saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama untuk membangun Indonesia. Ia berharap, Pemilu 2024 dapat berlangsung secara damai, demokratis, dan bermartabat, tanpa mengorbankan persatuan bangsa.
“Perbedaan pemikiran dalam bingkai persatuan, selalu menghasilkan banyak hal positif untuk bangsa,” ujarnya.
Rakernas LDII, menurut KH Chriswanto insya Allah dibuka oleh Presiden Jokowi dan dihadiri tiga calon presiden tersebut, juga dimanfaatkan DPP LDII untuk menitipkan aspirasi. Agar pembangunan nasional dan penyelesaian masalah kebangsaan bisa berkesinambungan. Terkait hal tersebut, DPP LDII akan memberikan rekomendasi kepada para calon pemimpin negara itu.
Selain itu, LDII dalam Rakernas menegaskan dukungan terhadap solusi damai Palestina dan penghentian kekerasan terhadap rakyat Palestina, “Bangsa Indonesia yang mengalami penjajahan, pendudukan, dan agresi di masa lalu, merasakan benar perasaan rakyat Palestina. Apalagi citra yang dibangun Barat dan Israel terhadap Palestina adalah ekstrimis dan militan. Ini tidak menguntungkan bagi perjuangan Rakyat Palestina,” tegas KH Chriswanto.
Sama halnya rakyat Indonesia setelah memprokalamasikan kemerdekaannya, perlawanan terhadap Belanda dianggap sebagai gerakan ekstrimis, “Ini menjadi perhatian kami, agar sikap antipenjajahan tidak dicap sebagai pelaku kekerasan,” pungkasnya.*