Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan. Terkadang, kita merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, kita harus ingat bahwa Allah SWT selalu bersama kita dan akan memberikan pertolongan-Nya kepada kita.
Salah satu cara untuk mengatasi tantangan dan rintangan dalam hidup adalah dengan beramal saleh. Amal saleh dapat memberikan kita kekuatan dan motivasi untuk terus berjuang.
Namun, agar amal saleh kita bermanfaat dan diterima oleh Allah SWT, kita harus melakukannya dengan niat yang ikhlas. Niat yang ikhlas adalah niat yang hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata, tanpa ada pamrih atau harapan lain.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Artinya: “Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itu adalah agama yang lurus.”
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama kita diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk beribadah kepada-Nya dengan ikhlas. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah yang sesuai dengan syariat Allah SWT dan tidak dicampuri dengan syirik, bid’ah, atau riya’. Ibadah yang ikhlas juga mencakup seluruh aspek kehidupan kita, baik yang bersifat ritual maupun sosial, seperti shalat, zakat, puasa, haji, jihad, silaturahim, berbuat baik kepada orang tua, tetangga, dan masyarakat.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 2-3:
أَفْأَنتُمْ تَكْفُرُونَ بِهِۦ وَتُمْنُونَ بِرِزْقِكُمْ ۚ فَمَن يُضْلِلُ اللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُۥ وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُۥ ۗ أَفَلَا تَتَذَكَّرُون
Artinya: “Maka apakah kamu mengingkari (keesaan) Allah dan kamu menganggap remeh nikmat-nikmat Allah? Maka barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Ayat ini menegaskan bahwa nikmat-nikmat yang kita miliki di dunia ini semuanya berasal dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada-Nya dengan cara menggunakannya sesuai dengan kehendak-Nya. Kita tidak boleh mengingkari keesaan Allah SWT dengan menyekutukan-Nya atau mengharapkan balasan dari selain-Nya. Kita juga tidak boleh menganggap remeh nikmat-nikmat Allah SWT dengan cara menyia-nyiakannya atau menggunakannya untuk hal-hal yang maksiat. Kita harus selalu memohon petunjuk dan hidayah dari Allah SWT agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.
Dari hadits-hadits yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa niat yang ikhlas karena Allah SWT adalah syarat utama untuk diterimanya amal saleh kita. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya.
Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”
Hadits ini menunjukkan bahwa niat yang ikhlas karena Allah SWT akan memberikan kita pahala yang berlipat ganda, sedangkan niat yang tidak ikhlas karena Allah SWT akan membuat kita rugi dan sia-sia.
Pentingnya Ikhlas dalam Beramal Saleh
Ikhlas dalam beramal saleh memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Amal saleh kita akan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
- Kita akan mendapatkan ketenangan hati dan kebahagiaan.
- Kita akan terhindar dari sifat-sifat buruk, seperti ujub, takabur, dan riya'.
- Kita akan dimudahkan dalam segala urusan.
- Kita akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT di saat-saat sulit.
Bagaimana Cara Menjaga Niat Tetap Ikhlas?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga niat tetap ikhlas, antara lain:
- Selalu mengingat Allah SWT. Sebelum melakukan amal saleh, kita harus selalu mengingat Allah SWT dan niat untuk mencari ridho-Nya.
- Menjauhkan diri dari sifat ujub, takabur, dan riya'. Sifat-sifat ini dapat merusak niat kita.
- Membiasakan diri untuk bersedekah. Sedekah dapat membantu kita untuk menghilangkan sifat-sifat ujub, takabur, dan riya'.
- Memperbanyak ibadah dan amalan-amalan sunnah. Hal ini akan membantu kita untuk selalu dekat dengan Allah SWT dan menjadikan kita lebih ikhlas dalam beramal saleh.
Amal saleh yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan membawa banyak manfaat bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, kita akan mendapatkan ketenangan hati dan kebahagiaan. Di akhirat, kita akan mendapatkan pahala yang besar dan surga dari Allah SWT.
Mari kita mulai menjaga niat kita agar selalu ikhlas dalam setiap amal saleh yang kita lakukan. Dengan begitu, kita akan menjadi hamba Allah yang taat dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.