Merengkuh Asa di Tengah Hiruk Pikuk Manusia yang Berlomba Mencari Berkah Dunia

Merengkuh Asa di Tengah Hiruk Pikuk Manusia yang Berlomba Mencari Berkah Dunia

Zaman sekarang, uang seolah-olah menjadi segalanya. Kita dituntut untuk bekerja keras, berkompetisi, dan berinovasi agar bisa mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Uang menjadi ukuran keberhasilan, kekayaan, dan kebahagiaan kita. Namun, apakah benar demikian? Apakah uang bisa menjamin kita bahagia?

Para psikolog dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa ada sebuah batas optimal dari penghasilan yang bisa membuat seseorang merasa bahagia. Batas tersebut adalah sekitar 75 ribu dolar AS per tahun, atau sekitar 1 miliar rupiah per tahun. Jika penghasilan seseorang melebihi batas tersebut, maka tingkat kebahagiaannya tidak akan meningkat secara signifikan. Malah, bisa jadi malah menurun karena faktor-faktor lain seperti stres, beban tanggung jawab, atau kesepian.

Lantas, bagaimana nasib mereka yang penghasilannya di bawah batas optimal tersebut? Apakah mereka tidak punya harapan dan kebahagiaan? Tentu saja tidak. Kebahagiaan bukan hanya ditentukan oleh uang, melainkan juga oleh hal-hal lain yang lebih penting dan berharga, seperti kesehatan, keluarga, teman, hobi, iman, dan lain-lain. Kita bisa merengkuh asa di tengah hiruk pikuk manusia yang berlomba mencari nikmat dunia dengan beberapa cara berikut ini.

Merengkuh Asa di Tengah Hiruk Pikuk Manusia yang Berlomba Mencari Berkah Dunia

Cara pertama adalah bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. Kita harus menyadari bahwa ada banyak orang di dunia ini yang hidup dalam kemiskinan, kelaparan, perang, atau bencana. Kita harus menghargai nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita, seperti udara yang bisa kita hirup, air yang bisa kita minum, makanan yang bisa kita santap, tempat tinggal yang bisa kita huni, dan sebagainya.

Berikutnya adalah menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Kita tidak boleh terlalu terobsesi dengan mencari uang sampai melupakan kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri. Kita harus menyisihkan waktu untuk beristirahat, tidur yang cukup, berolahraga, makan yang sehat, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi diri kita. Dengan begitu, kita akan merasa lebih segar dan bugar untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Membina hubungan yang harmonis dengan orang-orang terdekat juga menjadi cara untuk merengkuh asa. Kita tidak boleh mengorbankan hubungan kita dengan keluarga, teman, atau pasangan demi mencari uang. Kita harus selalu menjaga komunikasi yang baik dengan mereka, memberikan perhatian dan kasih sayang, serta saling mendukung dan membantu. Hubungan yang harmonis dengan orang-orang terdekat akan memberikan kita rasa aman, nyaman, dan bahagia.

Cara keempat adalah mengembangkan diri dan mengasah potensi. Kita tidak boleh puas dengan apa yang sudah kita capai saat ini. Kita harus terus belajar hal-hal baru, mengembangkan diri menjadi lebih baik, dan mengasah potensi yang kita miliki. Kita bisa mengikuti kursus-kursus online, membaca buku-buku inspiratif, atau bergabung dengan komunitas-komunitas positif. Dengan begitu, kita akan merasa lebih percaya diri dan berharga.

Selanjutnya adalah berkontribusi untuk kebaikan bersama. Kita tidak boleh egois dengan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Kita harus peduli dengan lingkungan sekitar kita, baik itu manusia maupun alam. Kita bisa berkontribusi untuk kebaikan bersama dengan cara-cara sederhana, seperti berdonasi untuk orang-orang yang membutuhkan, berpartisipasi dalam aksi sosial, atau menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Dengan begitu, kita akan merasa lebih bermakna dan berguna.

Dan yang terakhir, sebagai orang iman harus menyadari bahwa rezeki tiap orang berbeda. Allah Subhanahu wata'ala membagi rezeki dengan kadar kira yang telah ditentukan. Bersyukur, tawakkal dan ikhtiar, menjadi kunci rezeki tetap langgeng dan berbarokah. 

Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk merengkuh asa di tengah hiruk pikuk manusia yang berlomba mencari nikma dunia. Ingatlah bahwa uang bukanlah segalanya dalam hidup. Kita harus bisa menikmati hidup dengan cara yang sehat, seimbang, dan positif.

Post a Comment

Previous Post Next Post