Setiap manusia memiliki amal perbuatan yang akan dicatat oleh dua malaikat, yaitu Raqib dan Atid. Amal perbuatan tersebut akan menjadi saksi dan bukti atas apa yang telah kita lakukan di dunia, baik yang baik maupun yang buruk. Amal perbuatan tersebut juga akan menentukan nasib kita di akhirat, apakah kita akan masuk surga atau neraka.
Namun, Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan kemudahan dan rahmat kepada hamba-Nya yang tidur dengan mengangkat pena yang mencatat amalannya. Hal ini berarti bahwa selama ia tidur, ia tidak akan dituntut atas apa yang ia lakukan atau tidak lakukan, baik yang baik maupun yang buruk. Ini adalah salah satu nikmat Allah SWT yang tidak dapat dihitung.
Lalu, bagaimana dengan kita ketika kita bangun dari tidur? Apakah kita menyadari bahwa pena untuk mencatat amalan kita telah diturunkan kembali dan mulai bekerja? Apakah kita memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk beramal saleh? Ataukah kita menyia-nyiakan waktu kita dengan melakukan perbuatan maksiat dan dosa?
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang makna dan hikmah dari diangkatnya pena untuk mencatat amalan seseorang pada saat ia tidur hingga bangun. Kita juga akan membahas tentang pentingnya beramal saleh dan menjauhi perbuatan maksiat dan dosa ketika kita dalam keadaan bangun. Kita juga akan mengetahui dampak dan akibat dari amalan kita di dunia dan akhirat.
Dari Ali -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, “Pena (pencatat amal) akan diangkat dari tiga orang, yaitu: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak-anak sampai dia balig, dan dari orang yang gila sampai dia sadar (berakal).”
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan kemudahan dan rahmat kepada hamba-Nya yang tidur dengan mengangkat pena yang mencatat amalannya. Hal ini berarti bahwa selama ia tidur, ia tidak akan dituntut atas apa yang ia lakukan atau tidak lakukan, baik yang baik maupun yang buruk. Ini adalah salah satu nikmat Allah SWT yang tidak dapat dihitung.
Namun, hal ini juga menuntut kita untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan ketika kita bangun dari tidur. Karena pada saat itu, pena untuk mencatat amalan kita akan diturunkan kembali dan mulai bekerja. Maka pada saat seseorang dalam keadaan bangun, pergunakan sebaik-baiknya untuk beramal saleh. Tinggalkan sejauh-jauhnya perbuatan maksiat dan dosa.
Beramal saleh adalah melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, serta meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh-Nya. Beramal saleh juga berarti mengisi waktu kita dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Quran, belajar ilmu, bekerja halal, berbuat baik kepada orang lain, dan lain-lain.
Beramal saleh akan memberikan kita kebaikan dan keberkahan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman: “Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia) dan sesungguhnya akan Kami balas mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Sebaliknya, melakukan perbuatan maksiat dan dosa adalah melanggar perintah dan larangan Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, serta menyia-nyiakan waktu kita dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan, seperti berbohong, menggunjing, mencuri, zina, minum khamr, judi, dan lain-lain.
Melakukan perbuatan maksiat dan dosa akan membawa kita kepada keburukan dan kerugian di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (di dunia) dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Oleh karena itu, mari kita sadari bahwa setiap saat kita hidup adalah kesempatan untuk mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Kemuliaan di dunia dan akhirat diberikan kepada orang-orang yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan dosa. Mari kita manfaatkan waktu kita ketika bangun dari tidur dengan sebaik-baiknya untuk beramal saleh. Mari kita ingat sabda Rasulullah SAW: “Dua nikmat yang banyak orang tertipu padanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)