Jaga Diri dari Pengaruh Buruk dengan Mempergauli Orang Saleh

Jaga Diri dari Pengaruh Buruk dengan Mempergauli Orang Saleh


Bergaul dengan orang saleh adalah cara yang baik untuk menjaga kesejahteraan jiwa. Hal ini karena orang saleh akan menginspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik dan berakhlak mulia. Mereka akan membimbing kita untuk menjalani kehidupan dengan cara yang benar dan mencontohkan perilaku yang bermanfaat bagi orang lain.

Hidup diantara orang yang saleh atau berakhlak mulia berarti mencontoh perilaku mereka seperti penjual minyak wangi. Penjual minyak wangi menebarkan bau harum, pun andai kita tidak membelinya setidaknya ikut terkena aroma harum. Penjual minyak wangi menyampaikan pesannya dengan santun dan tidak berbicara dengan kata-kata yang kasar atau menghina. Dengan demikian, kita juga harus menjadi contoh dan bersikap sopan dan hormat kepada orang lain.

Orang saleh telah terbiasa menjaga dirinya dari pengaruh buruk di sekitarnya. Mereka mengedepankan kehormatan budi dan ilmu agama dalam perilaku. 

Termasuk kebiasaan nampak pada diri mereka diantaranya :

  • Menerampilkan bicara yang baik dan benar, pahit madu, enak didengar, sopan santun, tata krama, unggah ungguh, papan-empan-adepan yaitu menyesuaikan tempat dan situasi dimana kita bicara (papan), sesuatu/isi yang kita bicarakan (empan) dan siapa lawan bicara kita (adepan). 
  • Mempunyai watak yang jujur, amanah, bisa percaya dan bisa dipercayai.
  • Banyak sabar, wani ngalah, keporo ngalah, rebutan ngalah.
  • Tidak merusak, baik merusak diri, harta benda, hak asasinya maupun kehormatan.
  • Memperhatikan dan menjaga perasaan. Dan selalu mempraktekkan husnudzon billah serta menghilangkan rasa suudzon, dendam, sakit hati, dengki, penghinaan, meremehkan, menjatuhkan, menjerumuskan dan lain-lain.


اربع من سعادت المرء ان تكون زوجته صالحة واولاده ابرارا وخلطاؤه صالحين وان يكون رزقه في بلده * رواه ابن عساكر عن على بن ابى الدنيا

Artinya :“Ada 4 (empat) perkara yang merupakan kebahagiaan/keberuntungan seseorang yaitu bahwa istrinya adalah wanita yang sholihat, anak-anaknya berkelakuan yang baik, teman bergaulnya yang sholih dan rezekinya (mata pencahariannya) di negeri sendiri” HR Ibn Abi Dunya

(PS)

Post a Comment

Previous Post Next Post