LDII SULAWESI UTARA Adakan Sarasehan HYBRID

 

LDII SULAWESI UTARA Adakan Sarasehan  HYBRID

LDII SULAWESI UTARA (13/11). Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Sulawesi Utara (DPW LDII Sulut) mengadakan sarasehan hybrid (luring dan during) yang diadakan pada Sabtu (13/11). Acara ini diikuti 21 studio yang terdiri dari DPD dan PAC se-LDII Sulut, dibuka oleh Ketua DPW LDII Sulut Djafar Wonggo.

Dalam sambutannya, Djafar menyinggung arus informasi yang semakin deras pada masa sekarang, dapat membawa dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif yang mungkin ditenggarai adalah ancaman di bidang politik dan pertahanan keamanan.

Ancaman ini jika timbul terus menerus dapat menggerus ideologi pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional, kesatuan persatuan bangsa, nilai-nilai patriotisme serta semangat kebangsaan. Indonesia sebagai negara plural dan multikultural, sehingga konflik berlatar agama juga bisa terjadi di Indonesia,” papar Djafar.

Menurutnya, moderasi beragama merupakan konsep yang sangat populer sekarang ini. Moderasi beragama adalah solusi untuk menciptakan kehidupan agama yang rukun, harmoni, damai dan menekankan keseimbangan kehidupan keseluruhan.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam Rapimnas tahun 2020 memberi rekomendasi untuk keberlanjutan program riil LDII sebagai salah satu keputusan dari Rapat Kerja Nasional LDII tahun 2018 yang mencakup 8 bidang yaitu Wawasan Kebangsaan, Keagamaan dan Dakwah, Pendidikan, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Ekonomi Syariah, Kesehatan dan Herbal, Energi Terbarukan, serta Teknologi Informasi,” Djafar menjelaskan.

Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin juga pernah mengemukakan pada LDII saat beraudiensi bahwa ormas mempunyai tanggung jawab dalam bidang keagamaan dan keumatan.

Ia berharap, LDII dapat membantu melayani masyarakat, sebagai wujud tanggung jawab ormas terkait dengan bidang kebangsaan dan kenegaraan. Oleh sebab itu DPW LDII Sulut perlu melakukan kegiatan ini, yang kita angkat berjudul ‘Sarasehan Hybrid‘, meskipun di TOR pada awalnya kami rencanakan acara ini dilaksanakan secara daring, ternyata dapat dilaksanakan secara daring dan luring,” ujar Djafar.

Terakhir, Djafar menyampaikan tujuan dari acara ini diantaranya, mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kebangsaan guna pemberdayaan dan penguatan kesadaran berbangsa bernegara berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan NKRI, serta mengoptimalkan moderasi beragama bagi seluruh warga LDII. (Nisa/LINES)


Post a Comment

Previous Post Next Post