Lampung - LDII. Perwakilan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokes) Polda Lampung, dr. Trio Wicaksono dalam wawancaranya mengungakapkan tujuan target vaksinasi Polda Lampung, diantaranya membantu pemerintah dalam percepatan penyebaran vaksin Covid-19 bekerjasama dengan Yayasan Nurul Huda Lampung.
“Penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 di area Yayasan Nurul Huda ini terpantau lancar dan menyeluruh,” ujarnya.
Vaksinasi dosis kedua ini merupakan lanjutan dari vaksinasi dosis pertama yang digelar di Graha Wangsa, Teluk, pada 28 September lalu. Jenis vaksin yang diinjeksikan pada hari ini adalah SinoVac yang berjumlah 982 dosis. Harapannya, seluruh siswa-siswi Yayasan Nurul Huda Lampung dapat terjaga imunitas tubuhnya sehingga bisa melaksanakan kegiatan sekolah secara tatap muka dengan aman.
Trio berharap vaksinasi hari ini dapat tersebar secara merata baik kepada siswa/i sekolah, para santri pondok, dan civitas akademika Yayasan Nurul Huda Lampung. Ia juga berharap, setelah terselenggaranya vaksinasi hari ini, para siswa/i dan santri pondok dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka-terbatas dengan aman tanpa kekhawatiran.
Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, Trio Wicaksono, dan Ketua Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung Drs. H. Madiyo mengungkapkan rasa terimakasih kepada Polda Lampung atas terselenggaranya vaksinasi Covid-19 dosis kedua ini.
Aditya mengungkapkan bahwa penyelenggaraan vaksinasi massal ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum DPP LDII dalam rangka membantu pemerintah untuk mewujudkan herd immunity sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali normal dan aman.
“Instruksi DPP LDII tersebut bertujuan untuk mewujudkan gerakan kebangkitan masyarakat agar tidak terpuruk dan meratapi kesulitan yang menerpa disaat pandemi,” ujarnya.
Madiyo mengungkapkan bahwa vaksinasi dosis kedua merupakan syarat agar sekolah dan pondok pesantren dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka terbatas. Ia berharap setelah terselenggaranya vaksinasi ini, seluruh siswa dan santri Yayasan Nurul Huda Lampung dapat kembali mengemban ilmu meski secara tatap muka terbatas, sehingga proses belajar mengajar akan lebih kondusif dan interaktif