Anak Terlahir Fitrah, Jagalah Kefitrahannya

 


Setiap anak terlahir fitrah. Putih bersih bak kertas, tak bernoda di atasnya. Kedua orang tua mempunyai peranan sangat besar bagi keberlangsungan hidup dan kehidupan anak dalam menapak masa di dunia. Tulisan atau segala bentuk coretan yang ditorehkan diatas kertas bisa menjadikannya indah atau buruk bergantung  dari si pemegang pena, orang tua.

Dalam Hadist riwayat Muslim dituturkan bahwa,

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ثُمَّ يَقُولُ اقْرَءُوا { فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ }

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Lalu dia berkata; Bacalah oleh kalian firman Allah yang berbunyi: '…tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. 

Tidak ada perubahan atas fitrah Allah itulah agama yang lurus.' (QS. Ar Ruum (30): 30).

 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ مَاتَ قَبْلَ ذَلِكَ قَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا عَامِلِينَ

Dan sebuah riwayat hadist serupa, dengan tambahan peran orang tua terhadap anak,

dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik." Lalu seseorang bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika bayi itu meninggal sebelum itu?" Maka beliau bersabda: "Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan." HR Muslim

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dua riwayat hadist diatas menunjukkan betapa penting peran orang tua dalam perkembangan hidup anak.  Bukan hanya sekedar perkembangan fisik dan psikologis anak saja, namun jauh lebih penting lagi adalah terkait keyakinan ketuhanan sang anak.

Teladan baik telah diajarkan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menangani kelahiran bayi yaitu mengumandangkan adzan di telinga. Hal ini sebagai memberi pesan suara pertama bagi anak agar tersimpan dalam benaknya tentang kewajiban seorang 'abd kepada penciptanya, meliputi nama Tuhan dan Utusannya, peng-esaan Alloh, serta kewajiban untuk menegakkan Shalat.  

Ilmuwan psikologi sosial, George Herbert Mead dalam konsep significant others, menyebutkan bahwa orang lain sangat penting artinya bagi diri seseorang. Mula - mula mereka adalah orang tua, pengasuh, kakak atau kerabat yang tinggal di rumah sama. Sejatinya memang demikian, self development seseorang  kebanyakan terbentuk dari interaksi dengan orang - orang terdekatnya di masa kanak - kanak. Orang - orang ini menjadi panutan bagi  dalam  bertindak, berfikir, dan merasa tentang diri sendiri,  mereka dapat mempengaruhi perilaku, fikiran dan perasaan. 

Berikut sajak populer yang digubah oleh Dorothy Law Nolte berjudul Children Learn What They Live menggambarkan akan pentingnya self development, 

Jika anak-anak hidup dengan kritik, mereka belajar mengutuk.

Jika anak-anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar bertarung.

Jika anak-anak hidup dengan ketakutan, mereka belajar untuk menjadi gelisah.

Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar mengasihani diri sendiri.

Jika anak-anak hidup dengan cemoohan, mereka belajar untuk merasa malu.

Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri.

Jika anak-anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.

Jika anak-anak hidup dengan dorongan, mereka belajar percaya diri.

Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.

Jika anak-anak hidup dengan pujian, mereka belajar penghargaan.

Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.

Jika anak-anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar menyukai diri mereka sendiri.

Jika anak-anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar bahwa memiliki tujuan itu baik.

Jika anak-anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kemurahan hati.

Jika anak-anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar tentang kebenaran.

Jika anak-anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.

Jika anak-anak hidup dengan kebaikan dan perhatian, mereka belajar rasa hormat.

Jika anak-anak hidup dengan rasa aman, mereka belajar untuk memiliki keyakinan pada diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Jika anak-anak hidup dengan keramahan, mereka belajar bahwa dunia adalah tempat yang menyenangkan untuk ditinggali.

Wahai orang tua !  Kullukum ro'in, tiap diri kalian adalah pemimpin, yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas penggembalaan anak kalian. Maka hendaklah benar - benar berhati - hati.  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama