WAPRES RI, Pendidkan Vokasi Bisa Juga Diajarkan Di Pesantren


Jakarta (04/09) – Untuk menjadikan Indonesia maju diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, salah satunya Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), untuk berkontribusi dalam menciptakan sdm unggul melalui pemberian pelayanan pendidikan kepada umat, mengutip laman wapresri.go.id.
“Menjadi kewajiban kita supaya umat ini berdayakan, sehingga mampu berkompetisi ya, sehingga bisa tampil. Karena itu pemberdayaan ini tentu bisa melalui pendidikan formal tapi melalui pendidikan vokasi. Nah, kita ingin mengembangkan pendidikan vokasi sehingga masyarakat kita ini akan terus bisa hidup dengan kemampuan yang kita bekali dengan pendidikan vokasi itu. Menyangkut keterampilan, menyangkut juga vokasi dalam arti pengembangan diri,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat LDII (DPP LDII) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (03/09).
Lebih lanjut Wapres menekankan bahwa pendidikan vokasi ini dapat diberikan tidak hanya di sekolah umum, namun juga melalui pesantren-pesantren. Untuk itu, LDII sebagai lembaga dakwah yang memiliki banyak afiliasi dengan pesantren diharapkan dapat mengawal misi ini.
“Saya senang kalau pesantren-pesantren pemberdayaan-pemberdayaan di bidang pengembangan diri ya. Saya berharap [LDII] untuk terus berpartisipasi dalam rangka pembangunan menuju Indonesia maju, terutama tentu yang berkaitan dengan pengadaan sumber daya manusia. Sebab sesungguhnya Indonesia akan maju atau tidak, itu khususnya pada tersedianya SDM unggul yang akan bisa melakukan perubahan-perubahan menuju Indonesia maju,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mengimbau agar LDII dapat turut menjaga kerukunan antar umat beragama. Karena, kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga kesatuan bangsa.
“Dan yang saya harapkan terakhir juga tadi, membangun kesatuan umat yang sekarang ini masih program. Program yang terus dan selalu saja ada masalah agama, tetapi sering ini merusak keutuhan. [sebab] ini modal kita dalam rangka membangun keutuhan nasional,” tegas Wapres.
“Nah, makanya kita ingin membangun kerukunan ini. Sebab ancaman-ancaman radikalisme, ancaman-ancaman ini masih ada. Kebetulan juga saya yang ditugasi untuk membangun, untuk penanggulangan radikalisme ini menjadi tugas saya juga. Jadi, ini juga menjadi sesuatu yang akan terus kita mantapkan, kita bangunkan, baik dalam rangka pencegahannya, kontra radikalisasinya. Jadi ada radikalisasi tentu harus ada kontaradikalisasi, maupun juga mengembalikan mereka yang telah terpapar dalam rangka deradikalisasi,” pungkas Wapres. (NN, KIP-Setwapres) 
ldii.or.id

Post a Comment

Previous Post Next Post