TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Propinsi Kalbar mengambil peran tersendiri, dalam rangka membantu pemerintah menghadapi bahaya-bahaya radikalisme, terorisme dengan cara membangun kerukunan umat beragama.
Secara aplikatif, hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan dakwah bil lisan dan bil hal, dengan perbuatan dan kelakuan. Terhadap masyarakat dan jemaah di masjid-masjid atau lainnya. Berupa forum pengajian dan silaturahmi kebangsaan, di Masjid Baitul Haq, di Jalan Sui Durian Laut Desa Limbung, Minggu (5/3/2017).
Ketua LDII Kalbar Susanto mengatakan paham radikalisme dapat mengancam terhadap masyarakat pada semua lini, terhadap munculnya perpecahan kerukunan umat beragama. Masuknya, baik dari isu keagamaan, politik dan kehidupan. Untuk itu, LDII bersama Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP), getol melaksanakan silaturahmi kebangsaan bermuatan pengetahuan cegah radikalisme tersebut.
"Dengan kegiatan ini kita membangun sinergisitas dengan lembaga pemerintah dan lainnya, dalam hal ini, FKUB, Badan Intelejen Negara (BIN) dan Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP). Sehingga ada masukan untuk nantinya bisa diterapkan bagi seluruh masyarakat khususnya warga LDII dalam kehidupan sehari-hari," paparnya, usai menyampaikan materi dalam acara pengajian dan silaturahmi kebangsaan.
Sejumlah nara sumber juga dihadirkan, memberikan materi rentannya paham deradikalisme di masyarakat. Mulai dari perwakilan Kepala BIN Daerah Kalbar, Hadi Kurniawan, Ketua FKUB Kubu Raya, Untung Sprapto bersama Sekertaris FKUB Kubu Raya, Ahmad Fathoni dan Kepala LDII Kalbar Susanto. Terdiri dari sesinya penyampaian materi hingga tanya jawab.
"Melalui dakhwah ini, juga kita mengajak warha bisa mengantisipasi jika terdapat keganjilan, bisa melaporkan ke aparat setempat. Sekiranya juga ada warga yang menyampaikan langsung pada kader LDII tentu kita akan menjembatani. Karena bagaimanapun akan sulit tanpa adanya kebersamaan dalam menghadapi ancaman yang kompleksitas. Ancaman itu bisa dari luar maupun dari dalam. Inilan kontribusi kita menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelasnya.
LDII memandang, kenapa ini menjadi keseriusan, karena ancaman kompleksitas sudah sangat membahayakan di tengah masyarakat. Terjebak pada situasi bukan persoalan subtansial. Adanya paham yang memakasakan kehendak tentunya berentangan dengan ideologi.
"Inilah waktunya kita menunjukkan kita sebagai warga negara. Meski Kalbar ini sudah terjaga kerukunan, tentu saja harus tetap dan terus kita jaga dan dirawat. Melalui toleransi yang ada batasannya. Jangan mencapuri urusan intern agama tertentu. Kami agama Islam jangan mencapuri agama lain. Kita hormati semua agama dan ajakan. Makanya kita saat ini gencar dalam dakwah bil hal. Kebanyakan mengendapan dakwah bil lisan. Nah disini kita mengambil peran ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul LDII Ambil Peran Bantu Pemerintah Terhadap Bahaya Radikalisme, http://pontianak.tribunnews.com/2017/03/05/ldii-ambil-peran-bantu-pemerintah-terhadap-bahaya-radikalisme.
Penulis: Madrosid
Editor: Jamadin